Liputan6.com, Jakarta - Indonesia berpotensi untuk menjadi pemimpin ekonomi syariah global, dengan jumlah populasi Muslim yang merupakan salah satu terbesar di dunia dan didukung oleh kesamaan beberapa nilai syariah dengan nilai kehidupan budaya orang Indonesia.
President Director Prudential Indonesia Jens Reisch mengatakan, untuk membantu mewujudkan hal tersebut, sejak 13 tahun lalu Prudential Indonesia mendirikan unit syariah dan terus berupaya menjadi kontributor terkemuka yang turut mendorong pertumbuhan ekonomi syariah Indonesia.
"Dalam mewujudkan aspirasi tersebut, kami menerapkan prinsip Sharia for all atau Syariah untuk Semua dan menghadirkan produk asuransi jiwa syariah dapat diterima oleh lebih banyak lapisan masyarakat Indonesia, senantiasa melakukan inovasi produk dan saluran pemasaran, edukasi ke publik yang lebih luas melalui kemitraan dengan lebih banyak pihak, serta meningkatkan profesionalisme dan kapabilitas tenaga pemasar," kata Jens Reisch dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
Prudential Indonesia sendiri melaporkan kinerja unit syariah yang sehat di sepanjang 2019. Sekaligus menegaskan kembali kepemimpinannya di industri asuransi jiwa syariah melalui pendapatan kontribusi bruto sebesar Rp 3,7 triliun, tertinggi di industri.
Unit syariah Prudential Indonesia juga mampu mempertahankan total aset yang stabil sebesar Rp9,1 triliun. Selain itu, Dana Tabarru tercatat meningkat dari Rp 770 miliar di 2018 menjadi Rp 887 miliar di 2019, dengan pertumbuhan mencapai 15 persen .
Perusahaan juga tetap mempertahankan tingkat solvabilitas (Risk Based Capital) yang kuat dengan mencatatkan tingkat solvabilitas dari Dana Tabarru sebesar 2.581 persen, lebih dari 20 kali lipat dari batas minimum yang ditetapkan regulator, dan tingkat solvabilitas dari Dana Perusahaan sebesar 7.300 persen, lebih dari 60 kali lipat dari batas minimum yang ditetapkan regulator.
"Hasil positif ini berhasil kami capai berkat kepercayaan nasabah yang terus meningkat dalam 13 tahun terakhir, serta berkat kerja keras para tenaga pemasar berlisensi syariah Prudential Indonesia yang berjumlah lebih dari 114 ribu orang, terbesar di industri," ungkap Jens Reisch.
Populasi Muslim
Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Afdhal Aliasar mengungkapkan, didukung dengan jumlah populasi Muslim yang mencapai lebih dari 87 persen, ekonomi berbasis syariah dapat membangun kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Lebih lanjut lagi,sistem dan value dari ekonomi & keuangan syariah dan juga sangat memperhatikan ketahanan ekonomi dan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
"Dengan terus mempromosikan pembagian risiko (risk sharing) dan integrasi antara keuangan komersial dan sosial, maka kehadiran ekonomi & keuangan syariah menjadi sesuatu yang sangat penting dalam memastikan ketahanan ekonomi dan inklusi, terutama di masa pandemi ini," tutur Afdhal.
Advertisement