Jakarta Jorge Lorenzo menjalani karier yang kurang mulus setelah meninggalkan Yamaha. Dia membela panji-panji Ducati selama dua musim, kemudian hijrah ke Honda dan pensiun pada akhir tahun lalu.
Saat di Ducati ada satu momen yang membekas bagi Jorge Lorenzo. Sayangnya, momen tersebut cukup pahit dan membuatnya sakit hati. Apakah itu?
Advertisement
Petualangan Lorenzo di Ducati pada 2017 diawali dengan fase sulit. Jorge Lorenzo kesulitan beradaptasi karena motor Ducati tak cocok dengan gaya membalapnya. Tahun pertamanya di Ducati hasilnya benar-benar jauh dari memuaskan.
Pada 2018 alias tahun keduanya di Ducati, Lorenzo mulai menemukan titik terang. Performanya membaik berkat beberapa perubahan di motornya. Bahkan, pembalap asal Spanyol itu berhasil membukukan tiga kemenangan.
"Di Ducati saya selalu mengeluhkan hal yang sama dan hasilnya tak kunjung datang. Rasanya rumit. Saya tak bisa membalap untuk lap yang banyak," kata Jorge Lorenzo, seperti dilansir Tuttomoriweb, Rabu (20/5/2020).
"Pada 2018 saya memulai dengan sangat buruk. Saya lebih-kurang tahu apa yang terjadi. Ada kekurangan sesuatu di motor untuk bisa mengurangi rasa lelah."
"Setelah masalah itu teratasi, saya menjadi sangat kuat. Tapi pada titik itu mereka bilang kepada saya bahwa Danilo Petrucci berada di posisi ketujuh dan 10 lebih kali lebih murah daripada saya," sambung Jorge Lorenzo tentang penyebab dirinya sakit hati saat di Ducati.
Berakhir Buruk
Komentar pedas Ducati itu datang pada bulan-bulan terakhirnya di Ducati. Dia mengalami beberapa kali cedera sehingga memaksa petualangannya di Ducati berakhir dengan buruk.
Saat itu, Jorge Lorenzo sudah resmi mengumumkan akan pindah ke Honda pada musim 2019. Ketika kabar itu datang, Ducati memilih fokus terhadap Danilo Petrucci.
Pada musim pertamanya di Ducati, Lorenzo menempati posisi ketiga meskipun tidak pernah naik podium utama. Adapun pada musim kedua Lorenzo mengemas tiga kemenangan, tapi akhirnya menyudahi posisi di peringkat kesembilan.
Sumber: Tuttomoriweb
Disadur dari Bola.com (Penulis Yus Mei Sawitri/published 20/5/2020).
Advertisement