Cara Pemprov Cegah Kerumunan Saat Bagi Bantuan kepada Warga Jatim di Jabodetabek

Selain paket sembako, Pemprov Jatim juga memberikan uang tunai sejumlah Rp 200 ribu per kepala keluarga yang merupakan program jaring pengaman sosial.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 21 Mei 2020, 01:00 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) membagikan paket sembako dan uang tunai Rp 200 ribu untuk tiga bulan secara door to door atau dari rumah ke rumah kepada warga Jatim di wilayah Jabodetabek. 

Cara ini ditempuh, guna menghindari kerumunan warga. Adapun paket sembako tersebut berisi beras, minyak goreng, mie instan, gula, masker, dan hand sanitizer. Penerima paket sembako tersebut merupakan warga Jatim yang tidak  mudik ke kampung halaman dan terdampak secara ekonomi akibat pandemi COVID-19. 

Selain paket sembako, Pemprov Jatim juga memberikan uang tunai sejumlah Rp 200 ribu per kepala keluarga yang merupakan program jaring pengaman sosial. Uang tunai tersebut akan diberikan selama tiga bulan hingga Juli 2020. 

"Bantuan berangkat langsung dari Surabaya, Senin kemarin dan sampai di Jakarta Selasa, selanjutnya langsung dibagikan secara door to door oleh Badan Penghubung Daerah Provinsi Jatim di Jakarta," ungkap Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, Rabu (20/5/2020). 

Khofifah mengatakan, bantuan ini diharapkan dapat meringankan beban warga Jatim yang tengah merantau di Jabodetabek selama pandemi COVID-19. Khofifah juga berharap, warga Jatim bisa saling bahu membahu dan tolong menolong menghadapi situasi darurat ini.

"Insya Allah dengan bersama-sama maka pandemi ini bisa kita lalui dengan baik," tutur dia.

Saksikan Video di Bawah Ini


Diutamakan Warga Masih Ber-KTP Jatim tap Domisili di Jakarta

Bantuan paket sembako untuk Warga Jatim di Jabodetabek (Foto: Dok Istimewa)

Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Daerah Provinsi Jawa Timur di Jakarta, Zainal Fanani mengatakan penerima bantuan diutamakan adalah warga Jawa Timur yang dibuktikan dengan masih ber KTP Jawa Timur tetapi alamat tinggal atau domisili di Jabodetabek. 

Data penerima bantuan didapat dari warga yang telah mendaftar di aplikasi Radar Bansos Jatim dan juga data dari paguyuban Jawa Timur di Jabodetabek. Rinciannya, 347 orang adalah mereka mendaftar dalam radar bansos. 

Sedangkan, sisa 1.553 orang lainnya adalah warga Jawa Timur yang tergabung dalam paguyuban-paguyuban perantau di Jabodetabek dengan berbagai latar pekerjaan. 

"Kami kerahkan 17 tim untuk membagikan paket-paket sembako tersebut yang disebar ke 17 titik di daerah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Diharapkan penyaluran bantuan ini dapat selesai sebelum Lebaran dan meringankan beban saudara-saudara kita se-Jatim," terangnya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya