Doni Monardo: 81 Persen Masyarakat Ingin Segera Akhiri PSBB

Doni mengaku prihatin melihat masih banyaknya masyarakat yang beraktivitas di luar rumah di masa PSBB.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 20 Mei 2020, 19:15 WIB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan arahan penanganan virus Corona (COVID-19) untuk pemerintah daerah di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (16/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan, sebanyak 81 persen masyarakat Indonesia ingin segera mengakhiri penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kendati begitu, dia menegaskan PSBB tidak dapat dicabut begitu saja.

"Data yang disampaikan salah satu kementerian dan lembaga yang lapor ke Presiden, 81% masyarakat kita ingin segera akhiri PSBB. Tetapi tidak mungkin bisa cabut PSBB apabila masyarakat masih belum patuh," ujar Doni Monardo dalam video conference, Rabu (20/5/2020).

Menurut dia, tingkat kepatuhan masyarakat sangat penting untuk menekan angka penyebaran virus corona. Doni mengaku prihatin melihat masih banyaknya masyarakat yang beraktivitas di luar rumah di masa PSBB.

"Kami juga prihatin, saya sangat prihatin karena masih adanya masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan," ucapnya.

Doni mengatakan apabila dalam dua minggu kedepan masyarakat dapat mematuhi peraturan PSBB, maka kurva kasus virus corona di Indonesia dapat menurun. Dengan catatan, masyatakat harus dapat menghindari kerumunan di tempat umum.

"Yang sangat kita khawatirkan apabila masyarakat masih kurang gitu peduli dengan risiko yang akan terjadi, masih ramai, masih sering kumpul-kumpul, masih sering melakukan aktivitas yang sebenernuya bisa ditahan, bisa dihindari," kata Doni.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Jelang dan Akhir Lebaran

Dia menyebut menjelang lebaran Idul Fitri adalah waktu yang krusial apabila masyarakat ingin segera memulai kehidupan baru atau new normal. Untuk itu, pemerintah meminta semua pihak dapat mengikuti peraturan agar dapat memutus mata rantai penularan virus corona.

"Ini adalah waktu yang krusial buat kita. Menjelang lebaran dan akhir lebaran, sekali lagi adalah saat-saat kritis. Kalau kita ingin segera memutus mata rantai penularan, kalau kita ingin segera ke kehidupan new normal, maka 2 minggu terakhir adalah waktu terbaik," jelas Doni.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya