Liputan6.com, Jakarta Sampai dengan 30 April 2020, realisasi belanja Pemerintah Pusat yang mengacu pada Perpres Nomor 54 Tahun 2020 mencapai Rp 382,5 triliun. Sedangkan total anggaran belanja Pemerintah Pusat mencapai Rp 1.851,1 triliun.
"Realisasi penyerapan belanja Pemerintah Pusat maupun Transfer ke Daerah dan Dana Desa masih cukup bagus, namun beberapa belanja seperti stimulus untuk penanganan Covid-19 masih memerlukan percepatan," papar Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, Rabu (20/5/2020).
Advertisement
Dalam penjelasannya, Suahasil menyebutkan realisasi untuk belanja Kementerian dan Lembaga (K/L) sebesar Rp 203 triliun dari total Rp 836 triliun, atau 24,3 persen dari anggaran APBN.
Adapun rinciannya, belanja barang yang telah terealisasi sebesar Rp 68,2 triliun, belanja barang sebesar Rp 52,9 triliun, belanja modal Rp 20,7 triliun, dan belanja bantuan sosial Rp 61,4 triliun.
"Ini tentu sesuatu yang terus kita dorong dengan mempersiapkan untuk menjaga kondisi masyarakat, terutama yang menengah ke bawah," kata dia.
Belanja Non Kementerian dan Lembaga
Sementara itu, untuk Belanja non-K/L, total realisasinya mencapai Rp 179,3 triliun dari total anggaran sebesar Rp 1.016,6 triliun, atau 17,7 persen APBN.
Diantaranya, sebanyak Rp 92,8 triliun telah terealisasi dari pembayaran bunga utang, dan untuk subsidi telah direalisasi Rp 32,8 persen.
Sehingga jumlah keseluruhan yang telah direalisasi sampai dengan 30 April 2020 adalah Rp 382,5 triliun dari total yang dianggarakan yakni Rp 1.851,1 triliun.
Advertisement