Jenuh, Mal di Semarang Mulai Ramai

Mereka membanjiri mal meski tak sampai berdesakan.

oleh Edhie Prayitno Ige diperbarui 20 Mei 2020, 20:40 WIB
Penumpang KRL Commuter Line diperiksa suhu tubuh saat tes swab di Stasiun Bojonggeder, Jawa Barat, Senin (11/05/2020). Tes swab dan rapid dilakaukan sebagai salah satu metode untuk mendeteksi dan mencegah penyebaran Covid-19 di moda transportasi KRL Commuter Line. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Semarang - Pusat perbelanjaan atau mal di Semarang mulai ramai. Kondisi ini diduga karena masyarakat jenuh berada di rumah terus. Selain itu faktor menjelang lebaran menjadi alasan lain.

Akibatnya petugas kemudian menggelar tes swab secara acak untuk mengambil sampel dari pengunjung. Selain pengunjung, test acak juga dilakukan terhadap sejumlah karyawan.

Petugas gabungan dari Dinas Kesehatan, Satpol PP Kota Semarang, dan Detasemen Polisi Militer (Denpom) menggelar tes secara acak karena semakin mendekati malam semakin ramai. Namun tak sampai terjadi desak-desakan.

Rahmad, salah satu pengunjung mengaku ia mengajak keluarganya untuk refreshing. Kedatangannya juga tetap memathui protokol kesehatan yang digariskan pemerintah.

"Jenuh. Saya kesini terakhir bulan Januari,” katanya di Paragon Mal.

Selain tes swab, sebenarnya sebelum masuk mal, pengunjung sudah diukur suhu tubuh dan diminta cuci tangan.

Pengunjung mengaku gembira mendapati tes ini. Sebab jika harus swab tes mandiri beayanya sangat mahal.

"Senang, hemat dan tahu kondisi saya,” kata Sari, pengunjung lainnya.

Hasil tes swab ini akan disampaikan maksimal tiga hari ke depan. Untuk memudahkan pemberitahuan itu, yang mengikuti tes swab diminta mengumpulkan identitas dan nomer kontaknya.

Simak Video Pilihan Berikut

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya