Menko Airlangga Ungkap Beda Orang Indonesia dengan Vietnam Hadapi Pandemi Corona

Indonesia bisa belajar banyak dari Vietnam dalam penanganan pandemi Corona.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2020, 22:19 WIB
Pengendara terjebak kepadatan arus lalu lintas di Jalan Ciledug Raya, Jakarta, Jumat (15/5/2020). Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta mencatat ada 1.100 perusahaan atau kantor di Jakarta melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Vietnam menjadi salah satu negara yang berhasil menangani pandemi Corona Covid-19. Tak ada pasien terjangkit corona yang meninggal di negara tersebut.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia bisa belajar banyak dari Vietnam. Hanya saja hal itu sulit dilakukan karena masalah di Indonesia yakni kedisiplinan dan kepatuhan masyarakat.

"Satu yang membedakan (Indonesia dengan Vietnam) masalah kepatuhan dan kedisiplinan masyarakatnya," kata Airlangga dalam video konferensi, Jakarta, Rabu (20/5/2020).

Ketua Umum Partai Golkar ini menjelaskan kunci dari keberhasilan sebuah negara mengatasi pandemi ini pada kepatuhan dan disiplin masyarakatnya. Bila masyarakat tertib dalam menjalankan social distancing dan physical distancing saat keluar rumah, maka wabah ini akan segera berakhir.

Pemerintah telah menerapkan kebijakan PSBB dan meminta perusahaan untuk memberlakukan kerja dari rumah kepada karyawannya. Kecuali pada sektor-sektor tertentu yang masih diperbolehkan.

Jika pun masyarakat terpaksa keluar rumah, maka wajib bagi mereka menggunakan masker. Tidak berkerumun di tempat publik. Seperti yang dilakukan di Swedia. Tanpa menutup aktivitas ekonomi, penanganan penyebaran virus tetap bisa terkendali dengan menjalankan berbagai pembatasan di toko, mall dan area publik lainnya.

Termasuk mengurangi transaksi pembayaran dengan uang tunai untuk menghindari interaksi antar manusia. "Kuncinya sebetulnya satu, interaksi antar manusia, body touch dan finger touch itu yang harus dihindari," kata dia.

 


Bali

Sejumlah turis menikmati pantai Kuta di pulau pariwisata Indonesia di Bali (4/1). Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar, terutama bagi peselancar pemula. (AFP Photo/Sony Tunbelaka)

Secara khusus, Airlangga menyebut Bali menjadi wilayah yang mampu mengendalikan penyebaran virus corona. Masyarakat Bali menggunakan pendekatan sosio kultural desa adat dan disiplin masyarakat.

Bali dan Jawa Tengah juga kata Airlangga menjadi sorotan negara lain karena mampu mengendalikan penyebaran virus dengan pendekatan local wisdom.

"Jadi ada kasus-kasus di dalam negeri dengan pendekatan local wisdom untuk menekan atau memotong penyebaran virus," pungkasnya.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya