Liputan6.com, Jakarta - Penyandang disabilitas tergolong masyarakat yang paling terdampak di tengah pandemi COVID-19, tapi sayangnya terlupakan.
Padahal, penyandang disabilitas seperti tuna netra yang pekerjaannya memijat juga butuh uluran tangan seluruh masyarakat Indonesia.
Advertisement
Hal ini diungkapkan Ketua Umum Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Pinky Saptandari di Kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona di Indonesia, Jakarta dikutip dari situs covid19.go.id pada Kamis, 21 Mei 2020.
Simak Video Menarik Berikut Ini
Kaum Disablitas Terdampak COVID-19
Menurut Pinky, seringkali orang melupakan bahwa di luar sana ada orang-orang yang paling terdampak dibanding kita.
"Kita semua susah, betul ya. Pengusaha susah, karyawan susah, tetapi ada yang lebih susah daripada kita, yaitu teman-teman disabilitas," katanya.
Advertisement
Informasi yang Benar Soal Pencegahan COVID-19
Pada kesempatan yang sama, Direktur Yayasan Plan International, Dini Widiastuti, mengatakan, setidaknya ada 34 juta penduduk disabilitas yang terdampak kebijakan PSBB guna memutus rantai penyebaran Virus Corona.
Bahkan, Dini mengatakan bahwa informasi mengenai pencegahan COVID-19 belum secara benar diperoleh masyarakat yang memiliki keterbatasan pada layanan informasi.
Anak-Anak Disabilitas
Tak hanya itu, anak-anak dengan disabilitas pun menjadi yang paling kesulitan dalam mendapatkan pelajaran selama pandemi COVID-19 di Indonesia.
"Apalagi anak-anak dengan disabilitas ituharus diperhatikan oleh pemerintah juga. Jadi, Kementrian Pendidikan juga bagaimana supaya anak-anak itu tidak tertinggal, ya. No one left behind, kan katanya," kata Dini
Advertisement