Madrid - Fabio Capello mengakui Ronaldo adalah pemain paling berbakat yang pernah dilatihnya. Kendati memiliki bakat di atas rata-rata, mantan penyerang Timnas Brasil itu merupakan pesepak bola yang bermasalah.
Ronaldo merupakan satu di antara pemain terbaik di dunia pada era 1990an hingga 2000an. Pria bernama lengkap Ronaldo Luis Nazario de Lima itu berhasil mencetak 352 gol dari 518 penampilan di level klub.
Advertisement
Bersama Timnas Brasil, dia sukses mencatatkan 98 caps dan mencetak 62 gol. Ronaldo juga berhasil merengkuh 18 titel juara, dengan perincian 13 gelar di level klub dan lima trofi dengan Timnas Brasil.
Kelima gelar bersama Brasil adalah titel Piala Dunia 1994 dan 2002, Copa America 1997 dan 1999, serta Piala Konfederasi 1997. Ronaldo juga sukses mengoleksi tiga penghargaan Pemain Terbaik di Dunia dan dua Ballon d'Or.
Dengan segudang prestasi tersebut dan skill mengolah bola yang luar biasa, Ronaldo mendapat julukan O Fenomeno. Ketika itu, dia menjadi idola para pesepak bola muda, satu di antaranya adalah Zlatan Ibrahimovic.
Pemain Bermasalah
Di balik bakatnya yang luar biasa, Ronaldo merupakan pemain yang bermasalah. Gemar berpesta dan menikmati kehidupan malam menjadi noda dalam karier gemilang pria yang kini berusia 43 tahun tersebut.
Hal tersebut diakui oleh Fabio Capello. Pelatih asal Italia itu pernah menangani Ronaldo di Real Madrid pada musim 2006-2007.
Kerap berpesta dan menenggak alkohol membuat Ronaldo tampil melempem bersama Madrid. Pada musim tersebut, dia hanya mampu mencetak empat gol dari 13 pertandingan di seluruh ajang.
Lebih sering berulah, Ronaldo akhirnya dilepas ke AC Milan pada 18 Januari 2007. Dia ditebus Milan dengan banderol yang mencapai 8,05 juta poundsterling.
Advertisement
Bau Alkohol
"Bakat terbesar yang pernah saya latih adalah Ronaldo. Tetapi pada saat yang sama dia adalah pemain yang menciptakan banyak masalah bagi saya di ruang ganti," ujar Capello.
"Dia biasa mengadakan pesta dan melakukan segalanya. Suatu kali Ruud van Nistelrooy berkata kepada saya 'pelatih, ruang ganti berbau seperti alkohol'," lanjutnya.
"Kemudian Ronaldo pergi ke Milan dan kami mulai menang, tetapi jika kita berbicara tentang bakat, dia adalah yang terhebat tak perlu diragukan lagi," tuturnya.
Sumber: Sportskeeda
Disadur dari Bola.com (Rizki Hidayat)