Topan Super Amphan Terjang India dan Bangladesh, 14 Orang Tewas

Topan kuat Amphan telah menghantam India timur dan Bangladesh menewaskan sedikitnya 14 orang dan menghancurkan ribuan rumah.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 21 Mei 2020, 11:26 WIB
Antrean orang-orang untuk menaiki kereta api di luar stasiun New Delhi di New Delhi, Selasa (12/5/2020). India mengoperasikan kereta khusus yang akan berangkat dari kota-kota besar tertentu saat negara itu mulai melonggarkan lockdown meski kasus covid-19 masih terus bertambah. (AP/Manish Swarup)

Liputan6.com, New Delhi - Para pejabat mengatakan topan atau siklon super menghantam India timur dan Bangladesh , menewaskan sedikitnya 14 orang dan menghancurkan ribuan rumah. Kejadian itu membuat pihak berwenang berjuang untuk meningkatkan upaya bantuan di tengah wabah Virus Corona COVID-19 yang kian melonjak.

Kepala menteri Benggala Barat, Mamata Banerjee, mengatakan kepada wartawan pada Rabu malam (20 Mei) bahwa "situasinya lebih mengkhawatirkan daripada pandemi Virus Corona COVID-19. Kami tidak tahu bagaimana mengatasinya."

"Area demi area telah hancur, komunikasi  terganggu," katanya. Mamata Banerjee juga menambahkan bahwa meskipun 500.000 orang telah dievakuasi, otoritas negara belum sepenuhnya mengantisipasi keganasan badai.

Sementara itu, di Bangladesh, sedikitnya empat orang tewas dan pasokan listrik terputus di beberapa distrik.

Pihak berwenang di Bangladesh juga telah mengubah sekitar 15.000 tempat perlindungan badai untuk 2,4 juta orang pada pekan ini.

Para pejabat Bangladesh juga menyampaikan mereka telah memindahkan ratusan pengungsi Rohingya dari Myanmar, yang tinggal di pulau rawan banjir di Teluk Benggala, ke tempat berlindung, seperti dikutip dari Aljazeera, Kamis, (21/5/2020).

Saksikan Video Berikut Ini:


Mulai Bergerak Ke Pedalaman

Ilustrasi topan badai di pesisir (AFP Photo)

Mrutyunjay Mohapatra, Direktur Jenderal Departemen Meteorologi India, mengatakan kepada wartawan bahwa topan Amphan mulai bergerak ke pedalaman dengan angin berhembus hingga 185 km/jam (119 mil per jam).

Dirjen Mrutyunjay Mohapatra mengatakan gelombang badai ini dapat naik sekitar lima meter di delta Sundarbans yang merupakan rumah bagi sekitar empat juta orang.

Tanvir Chowdhury dari AlJazeera, melaporkan dari ibukota Bangladesh, Dhaka, dan mengatakan badai itu melintas ke wilayah pantai barat daya negara tersebut dan menghantam hutan Sundarbans yang berdampingan dengan India.

Departemen cuaca India memperkirakan gelombang badai gelombang setinggi 10 hingga 16 kaki (3-4 meter), dapat membanjiri tempat tinggal dengan lumpur di sepanjang pantai, merusak menara komunikasi dan merendam jalan dan jalan kereta api.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya