Liputan6.com, Kabul - Sejumlah pria bersenjata menembaki jemaah yang akan melakukan salat malam di sebuah masjid di utara ibu kota Afghanistan pada Selasa 19 Mei 2020 waktu setempat. Al Jazeera menyebut mereka tengah berkumpul setelah buka puasa Ramadan.
Dikutip dari laman Arab News, Kamis (21/5/2020), insiden ini menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 12 lainnya, kata seorang kepala polisi setempat.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, laman menafn.com telah mengupdate jumlah korban tewas menjadi 11 orang pada hari ini.
Orang-orang bersenjata itu melarikan diri dari daerah itu setelah serangan di Desa Khelalzai, Provinsi Parwan, Afghanistan.
Kepala polisi Parwan Haroon Mubarez mengatakan, orang-orang bersenjata itu menyerbu masjid ketika jamaah sedang salat malam.
"Sejumlah orang telah terbunuh dan dan lainnya terluka. Orang-orang bersenjata telah meninggalkan daerah itu," katanya kepada AFP.
Tidak jelas berapa banyak pria bersenjata yang terlibat dalam serangan itu.
"Orang-orang bersenjata itu melarikan diri dari daerah itu," katanya kepada kantor berita AFP.
Kementerian Dalam Negeri Afghanistan membenarkan insiden itu.
Di tempat lain pada hari Selasa, delapan tentara Afghanistan terbunuh ketika memukul mundur serangan Taliban terhadap Kunduz, sebuah kota strategis di utara negara itu.
Simak video pilihan berikut:
Kondisi Afghanistan
Serangan terjadi ketika kekerasan melonjak di negara itu sejak Taliban menandatangani kesepakatan dengan Washington pada Februari.
Kala itu Washington mengatakan akan menarik tentaranya keluar dari negara tersebut dengan imbalan jaminan keamanan dari para militan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyalahkan pasukan keamanan Taliban dan Afghanistan karena melepaskan kekerasan yang telah menyebabkan peningkatan korban sipil.
Taliban bertanggung jawab atas 208 korban sipil bulan lalu -- 25 persen lebih banyak daripada April 2019," kata Misi Bantuan PBB di Afghanistan (UNAMA) mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Dikatakan, korban sipil yang dikaitkan dengan pasukan keamanan Afghanistan pada April berjumlah 172, meningkat 38 persen.
Advertisement