Liputan6.com, Jakarta Banyak orang menghindari olah raga saat puasa di bulan Ramadan. Berolahraga di bulan puasa sering menjadi halangan, karena khawatir akan meningkatkan rasa lapar dan haus.
Namun, berolahraga sambil puasa Ramadan bisa saja dilakukan. Tapi, dengan catatan harus memperhatikan beberapa hal.
Advertisement
Menurut master trainer Strong Nation, Umar Syarief, melalui konferensi virtual, Senin, berpuasa bukanlah sebuah alasan untuk berhenti bergerak aktif.
"Sangat mungkin (berolahraga saat puasa), dengan porsi latihannya diubah, seperti volume dan intensitas diturunkan, sekitar 40-70 persen. Ini untuk menjaga agar tetap di performance kita, agar ototnya tidak lemas," kata Umar, seperti dilansir Antara.
Lebih lanjut, mantan atlet karate itu mengatakan bahwa hal tersebut tak hanya baik untuk fisik, namun juga untuk memperkuat mental serta pola pikir.
Mental Makin Kuat
"Ini tergantung mindset kita. Ini challenge juga. Dengan mengatur volume latihan dengan baik, bukan hanya mengubah fisik, namun mental kita juga semakin kuat," ujar dia.
Sependapat dengan Umar, aktris yang juga aktif dalam dunia kebugaran, Cut Memey mengaku tetap berolahraga ketika sedang berpuasa. Ia juga menurunkan intensitas latihannya.
Advertisement
Setelah Buka Puasa
"Pengalaman pribadi, yang aku lakukan adalah aku tetap olahraga ketika puasa Ramadan, mulai tahun lalu aku coba lakukan resistant training dengan menurunkan intensitas dan waktunya," kata Memey.
Lebih lanjut, aktris yang sekarang menetap di Kanada itu memberikan saran untuk berolahraga seusai berbuka puasa. Biasanya ia melakukan olah raga satu jam setelah buka puasa.
"Kalau untuk olahraga yang cukup melelahkan, aku biasanya lakukan satu jam setelah buka puasa, dengan catatan, makanan yang dikonsumsi setelah berbuka enggak terlalu banyak," kata dia.
Cara termudah untuk tetap berkeringat saat puasa, lanjut Memey, adalah dengan konsisten melakukan sebuah olahraga, misalnya saja berjalan beberapa ribu langkah setiap harinya.
Selain mudah, hal tersebut juga ikut menjaga kesehatan fisik dan mentalnya. "Olahraga apapun bagus, dan harus continuous. Yang penting continuous dan stabil, tetap aktif," kata Memey.(Ant)