Liputan6.com, Jakarta - Jumlah imigran di bawah umur dan berusia muda tanpa pendamping yang menyeberangi lautan dari Prancis ke Inggris telah melonjak selama wabah Virus Corona COVID-19.
Hal itu terjadi lantaran pembatasan perjalanan dan memaksa mereka naik ke kapal daripada truk, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Kamis (21/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
Kent County Council di Inggris tenggara, yang meliputi pelabuhan utama Dover, berhadapan dengan "230 hingga 250" imigran muda setahun yang lalu, kata kepala eksekutifnya, Roger Gough.
"Tetapi jumlah itu kini berlipat ganda. Sekarang hampir 470 dan kedatangan baru datang setiap saat," katanya kepada AFP.
Upaya penyeberangan telah meningkat sejak akhir 2018, meskipun ada bahaya lalu lintas maritim yang besar yaitu ombak besar.
Pada 2019, 2.758 imigran diselamatkan oleh otoritas Prancis dan Inggris ketika mereka mencoba untuk menyeberangi lautan -- empat kali lebih banyak dari pada 2018, menurut pejabat Prancis.
"Kami dulu melihat orang-orang muda ini menyeberang dengan truk. Ini adalah rute khas," kata Gough.
"Sekarang yang kita lihat adalah anak-anak muda tanpa pendamping ini ada di kapal."
Simak video pilihan berikut:
Kondisi Lautan yang Cukup Baik Jadi Momen Penyeberangan
Francois Guennoc, wakil presiden kelompok bantuan Auberge des Migrants di Calais, mengatakan sebagian besar warga negara asing yang mencari perlindungan di wilayah itu adalah pria, berusia 16 hingga 30 tahun.
Dia mengatakan, cuaca yang lebih bersahabat dan laut yang lebih tenang sejak awal April mungkin telah berkontribusi pada peningkatan upaya penyeberangan.
"Tingkat keberhasilan telah meningkat dari sekitar 60 hingga 80 persen, yang juga menarik migran ke Calais," katanya.
Sebuah sumber kepolisian di Calais mengatakan, pembatasan tinggal di rumah untuk mengekang penyebaran Virus Corona COVID-19 juga bisa berkontribusi.
Advertisement