IDI Surabaya Ajak Masyarakat Bersama Lawan COVID-19

Ketua IDI Surabaya, dr Brahmana Askandar mengimbau agar masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk menjaga jarak fisik atau physical distancing, menjalankan pola hidup bersih, keluar memakai masker.

oleh Agustina Melani diperbarui 21 Mei 2020, 20:00 WIB
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya mengajak masyarakat untuk berjuang bersama-sama melawan Corona COVID-19.

“Ayo sama-sama lawan COVID-19. Tenaga medis berada di fasilitas kesehatan, dan masyarakat cegah penularan. Perjuangan ini belum selesai,” ujar Ketua IDI Surabaya, dr Brahmana Askandar, saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 20 Mei 2020.

Brahmana mengimbau agar masyarakat mematuhi anjuran pemerintah untuk menjaga jarak fisik atau physical distancing, menjalankan pola hidup bersih, keluar memakai masker.

“Bukan berarti kalau sudah memakai masker jadi mengabaikan jarak fisik. Terapkan juga jaga jarak fisik,” kata dia.

Seperti diketahui, saat ini dua dokter di Surabaya tutup usia karena COVID-19. Dr Boedhi Harsono menjadi dokter kedua yang tutup usia karena COVID-19 pada 18 Mei 2020. Mengutip Antara, dr Boedhi Harsono diketahui tidak lagi berpraktik setelah sakit stroke.

Sebelumnya, seorang dokter RSUD Soewandhie Surabaya, dr Berkatnu Indrawan Janguk meninggal di rumah sakit tempatnya bekerja pada Senin, 27 April 2020.

 

Saksikan Video di Bawah Ini


Tambahan 119 Kasus Baru Corona COVID-19 di Jatim pada 20 Mei 2020

Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur mencatat tambahan jumlah pasien positif terjangkit Corona COVID-19 di Jawa Timur mencapai 119 orang. Dari jumlah tersebut, Surabaya mencatatkan tambahan kasus baru sebanyak 86 orang hingga Rabu, 20 Mei 2020 pada pukul 17.00 WIB.

"Kota Surabaya tambahannya masih tinggi. Kemarin tambahan 60 orang, hari ini 86 orang," tutur Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Jatim dr Joni Wahyuhadi di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu malam, 20 Mei 2020, seperti dikutip dari Antara.

Dengan tambahan tersebut, jumlah pasien yang terinfeksi positif virus corona jenis baru di Surabaya mencapai 1.255 orang. Sedangkan berdasarkan data yang masuk ke Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi Jawa Timur, tambahan pasien terkonfirmasi positif sebanyak 119 orang sehingga totalnya mencapai 2.491 orang.

Direktur Utama RSUD dr Soetomo tersebut juga mengingatkan kepada masyarakat untuk mengikuti anjuran pemerintah dengan cara tidak keluar rumah, kecuali ada kepentingan mendesak.

Selain itu, kata dia, pola hidup bersih dan sehat juga tidak boleh diabaikan, seperti cuci tangan dengan air mengalir, menggunakan masker, hindari kerumunan hingga penerapan jaga jarak sosial dan fisik.

Setelah Kota Surabaya, tambahan kasus baru positif Corona COVID-19, yakni delapan orang dari Gresik, enam orang dari Ngawi dan lima orang dari Ponorogo. Berikutnya, masing-masing dua orang dari Jombang, Pamekasan, Sidoarjo dan Magetan, lalu masing-masing satu orang dari Lumajang, Kota Batu, Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Lamongan dan Sampang.

 


Pasien Sembuh

Ketua Gugus Kuratif Covid-19 Jatim, Joni Wahyuhadi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sementara itu, terkait dengan pasien sembuh dari infeksi virus corona di Jatim saat ini mencapai 403 orang (16,18 persen) atau bertambah 16 orang. Pasien sembuh sebanyak 12 orang asal Surabaya, dua orang asal Kabupaten Probolinggo dan masing-masing satu orang asal Tulungagung serta Kabupaten Malang.

Untuk kasus meninggal dunia karena COVID-19 di Jatim hingga saat ini tercatat 243 orang (9,76 persen) atau bertambah 13 orang, yakni delapan orang asal Surabaya dan masing-masing satu orang asal Kabupaten Kediri, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, Sidoarjo serta Kabupaten Malang.

Warga berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) di Jatim 5.274 orang atau bertambah dari data sehari sebelumnya 5.198 orang, sedangkan orang dalam pemantauan (ODP) tercatat 23.151 orang atau meningkat dari sehari sebelumnya 22.985 orang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya