Sterilla, Alat Sterilisasi Barang Belanjaan Karya Mahasiswa UMS

Alat sterilisasi ini dibuat memanfaatkan conveyor belt untuk membawa barang secara otomatis ke area penyinaran ultraviolet.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mei 2020, 04:00 WIB
Karyawan mengemas barang belanjaan konsumen dengan tas belanja nonplastik di sebuah supermarket di Denpasar, 16 Juli 2019. Bali menerapkan pelarangan penggunaan plastik sekali pakai yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 97 Tahun 2018. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Berawal dari melihat barang belanjaan yang biasanya dibersihkan menggunakan disinfektan dan sabun baik untuk sayur dan buah, dua mahasiswa ini menciptakan alat strelisasi barang belanjaan. Alat ini juga terinspirasi dari dari pengecekan x-ray barang di bandara.

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya Jurusan Teknik Elektro, Iman Ramdhan dan mahasiswa Jurusan Teknik Laboratorium Medik, Putri Widia Ningrum menciptakan alat strerilisasi tersebut.

Putri Widia Ningrum menuturkan, alat tersebut dinamakan Sterilla. Alat ini dibuat memanfaatkan conveyor belt untuk membawa barang secara otomatis ke area penyinaran ultraviolet.

"Alat ini ideal ditempatkan di toko kelontong dan membutuhkan waktu selama 20 detik untuk membunuh bakteri pada barang belanjaan yang disinar," ujar dia.

Sterilla dirancang karena selama ini saat pulang belanja, masyarakat biasa membersihkan barang belanjaan biasanya dibersihkan menggunakan disinfektan, bahkan untuk sayur dan buah bisanya dibersihkan dengan sabun.

"Selama ini sayur dan buah dicuci dengan sabun, takutnya akan berefek pada kesehatan jika dikonsumsi jangka panjang. Makanya alat kami ini semuanya berstandar industri pangan," ujar Putri.

Mahasiswa semester IV ini menuturkan, dengan sinar ultraviolet, diharapkan barang belanjaan akan steril saat keluar dari toko kelontong.

"Saat alat bergerak, secara otomatis akan berhenti ketika sensor inframerahnya mendetekai barang bawaan masuk ke dalam area sterilisasi," ucapnya.

Proses sterilisasi berjalan selama 20 detik, sesuai penelitian yang telah dilakukan Putri bersama Iman untuk mengurangi jumlah bakteri hingga batas ambang yang diizinkan dalam produk pangan. Adapun proses pengurangan bakterinya mencapai sekitar 80 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Diberikan ke Toko Kelontong

Sementara itu, Kepala Biro Kemahasiswaan dan Alumni UMS, Fery Efendi mengungkapkan alat yang didesain mahasiswa bisa menjadi solusi bagi masyarakat agar tidak perlu khawatir saat membawa pulang barang belanjaannya.

"Pemakaian alat ini di toko kelontong akan sangat efektif. Makanya akan kami berikan ke toko kelontong dan akan segera kami evaluasi," tutur dia.

Sebelumnya mahasiswa UMS juga telah membuat alat pensteril uang yang dinamakan Box COVID-19, dan alat tersebut telah mendapat pesanan dari sejumlah toko yang ada.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya