Takut Ditagih, Pemenang Lelang Motor Listrik Jokowi Minta Perlindungan Polisi

Menjadi perbincangan setelah memenangkan lelang motor listrik bertanda tangan Presiden Joko Widodo seharga Rp2,55 miliar, Muhammad Nuh dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 22 Mei 2020, 04:04 WIB
Motor listrik Gesits berhasil terjual Rp2.55 miliar dalam konser amal virtual 'Berbagi Kasih Bersama Bimbo'. (Doc MPR RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menjadi perbincangan setelah memenangkan lelang motor listrik bertanda tangan Presiden Jokowi seharga Rp2,55 miliar, Muhammad Nuh dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.

Bukan pengusaha, pria yang berdomisili di Jambi ini ternyata seorang buruh harian. Kapolda Jambi Irjen Firman Shantyabudi mengatakan, tidak ada penahanan terhadap Muhammad Nuh seperti informasi yang beredar.

"Tidak ada penangkapan dan penahanan kepada yang bersangkutan," kata Firman, Kamis (21/5/2020) seperti dilansir Merdeka.com.

Berdasarkan keterangan Nuh, dia mengaku tidak mengetahui jika acara tersebut adalah acara lelang yang ditayangkan secara langsung di TVRI dalam konser 'Berbagi Kasih Bersama Bimbo' pada Minggu (17/5) lalu.


Minta Perlindungan Polisi

"Yang bersangkutan setelah diwawancara, tidak paham acara yang diikuti tersebut adalah lelang. Yang bersangkutan mengira bakal dapat hadiah," ujarnya.

Menurutnya, yang bersangkutan justru malah minta perlindungan pihak berwajib. Karena takut akan ditagih setelah memenangkan lelang motor tersebut.

"Karena ketakutan ditagih, dia justru minta perlindungan," tutupnya.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya