Pengamat: Polisi Berperilaku Buruk dan Arogan

Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar meminta Presiden Yudhoyono mencopot petinggi Polri karena dianggap menghalangi penyidikan yang dilakukan KPK.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Jul 2012, 17:25 WIB
Liputan6.com, Jakarta: Pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencopot petinggi Polri karena dianggap menghalangi penyidikan yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bambang menilai aparat penegak hukum polisi tidak patut melakukan hal itu. Ia pun menyebut tindakan polisi yang  seperti itu buruk dan arogan.

"Ini mengerdilkan KPK, Polisi sangat buruk perilakunya. Seharusnya sebagai petugas tidak menghalangi proses penegakan hukum," kata Bambang di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW), Jakarta Selatan, Selasa (31/7).

Bambang mengatakan perilaku kepolisian seperti itu adalah masalah struktural. Posisi polisi dalam negara mesti ditinjau ulang. Kekuasaan yang sangat besar itu akhirnya disalahgunakan.

"Kalau ini dibiarkan, arogansi kepolisian akan berlangsung secara terus menerus," katanya dengan tegas.

Sebelumnya, petugas kepolisian di kantor Korps Lalu Lintas menghalangi penyidik KPK yang melakukan penggeledahan di gedung Korlantas Mabes Polri di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, terkait dengan kasus korupsi pengadaan driving simulator roda dua dan empat. Adapun nilai proyek pengadaannya berkisar Rp 190 miliar.

Dalam kasus itu KPK telah menetapkan Irjen Djoko Susilo sebagai tersangka karena diduga menerima suap dalam proyek itu. Ia lalu dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 UU No. 31 Tahun 1999 juncto UU No. 20 2001 juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. (ADI/Vin)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya