Donald Trump Bercanda Hasil Tes Corona COVID-19 Miliknya: Positif Menuju Negatif

Presiden AS Donald Trump menyampaikan kabar positif tentang hasil Virus Corona (COVID-19).

oleh Tommy K. Rony diperbarui 22 Mei 2020, 11:44 WIB
Presiden AS Donald Trump saat mengumumkan Bendera Space Force. Dok: Gedung Putih

Liputan6.com, Washington, D.C. - Presiden Amerika Serikat Donald Trump sempat bercanda saat mengumumkan hasil tes Virus Corona (COVID-19) yang ia jalani. Ia berkata tesnya "sangat positif."

"Saya menjalani tes dengan sangat positif pagi ini. Saya tes dengan sangat positif menuju negatif," ujar Presiden Trump di halaman Gedung Putih pada Kamis 22 Mei 2020 waktu setempat.

Dengan wajah bersemangat, Donald Trump berkata hasil tesnya negatif dengan cara penyebutan baru tersebut.

"Saya menjalani tes dengan sempurna pagi ini. Artinya, saya negatif. Itu cara menyebutnya, dengan cara positif menuju negatif," kata Trump yang tidak memakai masker.

Presiden Trump dan wakilnya Mike Pence rutin mengikuti tes Virus Corona setelah dua pegawai di sekitar mereka positif kena virus tersebut. Dua pegawai itu yakni valet Presiden Trump dan asisten pers Wapres Pence.

AS rencananya akan mengobarkan bendera setengah tiang untuk mengingat warga AS yang meninggal akibat Virus Corona COVID-19. Perintah itu dilaksanakan di gedung-gedung pemerintah dan monumen nasional seama tiga hari.

AS memiliki tingkat tes tertinggi dengan Trump mengklaim sudah melakukan hampir 14 juta tes Virus Corona COVID-19.

Menurut Our World in Data, kasus baru dan angka kematian harian di AS akibat Virus Corona sudah mulai melandai.

Presiden Trump berkata AS akan melalui masa transisi Corona pada Juni dan Juli mendatang. Tahun depan, Trump berjanji ekonomi akan pulih.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Donald Trump Konsumsi Obat Malaria

Presiden AS Donald Trump (AP PHOTO)

Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan tetap menggunakan hydroxychloroquine untuk menangkal Virus Corona COVID-19, meskipun pejabat kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa pilihan obat tersebut kemungkinan tidak aman. 

Berbicara di Gedung Putih, ia mengatakan kepada wartawan bahwa ia mulai minum obat malaria dan lupus baru-baru ini. Demikian seperti mengutip BBC, Rabu, 20 Mei 2020. 

"Saya meminumnya selama sekitar satu setengah minggu dan saya masih di sini, saya masih di sini," ujarnya.

"Anda akan terkejut melihat berapa banyak orang yang meminumnya, terutama pekerja di garis depan sebelum Anda mengetahuinya. Pekerja garis depan, banyak, banyak yang mengonsumsinya," katanya kepada wartawan. "Aku kebetulan juga meminumnya."

Hingga saat ini, tidak ada bukti bahwa obat yang biasa digunakan untuk mengobati malaria yakni hydroxychloroquine dapat melawan Virus Corona baru. Bahkan pihak regulator memperingatkan obat tersebut dapat menyebabkan masalah jantung.

Dr Marcos Espinal, direktur Organisasi Kesehatan Pan Amerika - bagian dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) - juga sejak itu menekankan bahwa tidak ada uji klinis yang merekomendasikan penggunaan hydroxychloroquine untuk Virus Corona baru.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya