Liputan6.com, Jakarta Kamis (21/5/2020) kemarin, rekor baru infeksi Corona Covid-19 pecah di Indonesia. Dalam sehari, muncul 693 kasus infeksi baru. Belum ada tanda-tanda penurunan membuat sejumlah tokoh publik buka suara. Salah satunya, Mira Lesmana.
Diakui Mira Lesmana, meluasnya wabah Corona Covid-19 berdampak ke berbagai sektor termasuk perfilman. Mira Lesmana mengaku mendengar sejumlah prediksi soal kapan wabah Corona Covid-19 berakhir.
Baca Juga
Advertisement
Salah satunya, Mei 2020 disebut sebagai fase puncak wabah Corona Covid-19 di Indonesia dan bulan Juni akan mereda. Optimistiskah Mira Lesmana pada prediksi ini?
Belum Ada Vaksin
“Menurut saya, belum bisa memprediksi kapan kondisi perfilman pulih setelah wabah Covid-19 ini. Belum ada vaksin,” ungkap produser Ada Apa Dengan Cinta? dan Laskar Pelangi saat berbincang dengan Showbiz Liputan6.com via telepon.
Berbagai informasi seputar vaksin dan siklus Covid-19 masih mengambang. Mira Lesmana mengingatkan, prediksi Mei puncak wabah dan Juni 2020 menurun, bisa bisa dipastikan.
Advertisement
Sangat Melegakan
“Jika presikdi ini benar tentu sangat melegakan. Ada juga yang bilang paling cepat September 2020, itupun vaksin harus dipesan dari Inggris. Lagi-lagi kita harus mengonfirmasi ini,” urainya, baru-baru ini.
Andai wabah Corona Civid-19 berakhir, bukan berarti para pekerja seni layar lebar bisa syuting seperti dulu. Sejumlah protokol kesehatan harus diterapkan selama syuting.
Syuting Usai Wabah
“Saya membayangkan pemain dan kru harus sering cuci tangan, penerapan jarak 2 meter di lokasi syuting dan harus pakai masker,” ujar kakak kandung Indra Lesmana.
Begitu pula ketika bioskop kembali buka, kondisinya tak bisa langsung pulih. Akan ada penerapan kursi yang diselang-seling untuk menerapkan social and physical distancing sampai wabah benar-benar bisa diatasi. Setelah fase ini terlewati, barulah publik bisa menarik napas lega.
Advertisement
Film Akan Kembali Menggeliat
“Lalu, bioskop benar-benar menjadi tempat aman untuk mengapresiasi film. Saat itulah, film akan kembali menggeliat. Pergi ke bioskop dengan orang tersayang kembali menjadi sebuah perayaan,” Mira Lesmana menyambung.
Ia pecaya, saat kurva melandai, proses pemulihan ekonomi akan menjadi lebih mudah. “Proses masih panjang tapi saya optimistis ekonomi termasuk ekonomi kreatif salah satunya industri film Indonesia enggak akan mati suri lagi,” pungkasnya.