Liputan6.com, Jambi - Rinai yang turun dari langit sedari Jumat (22/5/2020) pagi, masih membasahi poros aspal di Jalan Makalam, Sungai Asam, Kota Jambi. Sejumlah pejabat tingkat bawah, yakni Camat dan Ketua RT terlihat datang memantau salah satu rumah di pinggir jalan itu.
Rumah gandeng atau bedeng yang berkelir merah dan putih itu diketahui milik M Nuh. Di bagian dinding teras rumah terlihat ada tulisan bahwa rumah ini adalah rumah keluarga pra sejahtera "Penerima Bantuan PKH".
Advertisement
"Iyo ini rumah M Nuh yang di Sungai Asam. Kalau di sini satu-satunya yang bernama M Nuh ya ini rumahnya, alamatnya ya ini kampung Manggis, seperti berita di pengumuman lelang itu," kata Camat Pasar Kota Jambi, Mursida.
Mursida dan Ketua RT 20 Kelurahan Sungai Asam, Ibrahim meninjau rumah M Nuh. Namun, pagi itu rumah tersebut terlihat kosong dan terkunci rapat. "Kita belum tahu ke mana, nanti kita tanya sama warga sekitar," ujar Mursida.
Ketua RT 20 Ibrahim mengatakan, yang heboh memenangkan lelang motor listrik itu memang warganya. Namun, M Nuh tersebut bukan sebagai pengusaha, melainkan pekerja bangunan yang diketahui juga terdata penerima bantuan sosial.
"Semenjak acara lelang itu saya belum sempat bertemu, orangnya biasa saja," ujar Ibrahim.
Ibrahim membenarkan, di daerahnya hanya ada satu nama M Nuh. Tidak ada nama M Nuh sebagai pengusaha di daerahnya. Yang viral di foto dan KTP itu kata Ibrahim, memang warganya.
"Kerja sehari-hari Pak Nuh ini kerja bangunan, kalau disebut-sebut sebagai pengusaha dari kampung Manggis bukan," ungkap Ibrahim.
Simak video pilihan berikut ini:
Heboh untuk Kedua Kalinya
Nama Muhammad Nuh atau M Nuh santer menjadi perbincangan publik di Jambi. Pria yang memenangkan lelang motor listrik Presiden Jokowi dalam konser amal itu seketika viral dan menghiasi jagat media sosial.
Yang pertama, ia viral karena berhasil memenangkan lelang motor listrik Gesits bertanda tangan Jokowi. Ia menawar motor listrik itu dengan nilai fantastis mencapai Rp2,5 miliar, mengalahkan pengusaha dan politikus ternama.
Dalam acara lelang dan konser amal bertajuk "Berbagi kasih Bersama Bimbo" itu dipandu Bambang Soesatyo dengan pembawa cara Choky Sitohang, dan Andi F Noya. Acara tersebut disiarkan secara langsung di TVRI dan kanal YouTube BNPB.
"Hingga akhirnya jatuh ke tangan Bapak M. Nuh dengan harga Rp2,55 miliar. Terima kasih bapak yang dari Jambi semoga diberikan rezeki yang lebih banyak lagi," kata Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo sebagai inisiator konser amal, pada 18 Mei 2020 seperti yang ditayangkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia.
Bahkan, dalam acara lelang tersebut pembawa acara menyampaikan data-data dari M Nuh telah terverifikasi. Sosok M Nuh disebut-sebut sebagai seorang pengusaha asal Kampung Manggis, Kota Jambi.
Beberapa hari setelah acara lelang penggalangan dana yang diadakan pemerintah pusat itu selesai, sosok M Nuh masih heboh. Lalu siapakah sebenarnya sosok M Nuh?
M Nuh kembali viral untuk kedua kalinya. Pada Kamis (21/5/2020) dini hari dikabarkan diperiksa polisi di Jambi. Ia hanya dimintai keterangan karena tak kunjung mentransfer uang senilai Rp2,5 miliar dari hasil lelang itu.
Usut punya usut ternyata sosok M Nuh bukanlah seorang pengusaha, melainkan dirinya seorang buruh harian lepas. Ia sendiri memang warga yang tinggal di Kampung Manggis, Kecamatan Pasar, Kota Jambi seperti informasi saat lelang sebelumnya.
Sosok M Nuh masih menjadi perbincangan di kanal-kanal media sosial. Foto dan data Kartu Tanda Penduduk juga beredar di aplikasi grup percakapan.
Dalam sebuah foto KTP yang beredar itu, pria tersebut diketahui kelahiran 29 Maret 1974. Ia tinggal di Kelurahan Sungai Asam. Daerah ini memang lebih dikenal warga Jambi dengan nama kampung Manggis.
Usai namanya viral pertama kali, warga di daerah tersebut banyak yang tak mengetahui sosok M Nuh, pengusaha "fiktif" itu. M Nuh oleh warga sekitar dikenal tidak sebagai pengusaha, melainkan pekerja harian lepas.
Advertisement
Dikira Hadiah
Kepolisian membantah telah menangkap M Nuh. Kapolda Jambi Irjen Polisi Firman Shantyabudi melalui keterangan tertulisnya kepada sejumlah wartawan mengatakan, M Nuh hanya dimintai keterangan. Kini M Nuh telah dipulangkan ke rumahnya.
"Yang bersangkutan (M Nuh) tidak ditangkap, tidak ditahan. Sudah kami mintai keterangan," kata Kapolda.
Kepada polisi, M Nuh mengaku sama sekali tidak memahami acara lelang itu. Ia berpikir acara konser amal itu justru akan memberikan hadiah motor kepadanya. M Nuh tidak menyangka akan ditagih membayar duit Rp2,5 miliar.
"Yang bersangkutan tidak paham acara yang diikuti itu adalah lelang, yang bersangkutan mengira bakal dapat hadiah bukannya penyumbang," kata Kapolda Jambi.
M Nuh tidak menyangka ditagih Rp2,5 miliar untuk melunasi lelang motor listrik Gesits. Duit hasil lelang tersebut akan disumbangkan untuk warga yang terdampak pandemi Covid-19.
Entah apa yang ada dibenak M Nuh ketika ia ditagih membayar lelang miliaran itu. Secara, ia sendiri juga satu dari sekian banyak warga yang perekonomiannya terdampak pandemi ini.
Pria yang diketahui berprofesi sebagai buruh bangunan itu mendatangi kantor polisi. Ia meminta perlindungan kepada polisi agar tidak dikejar-kejar membayar lelang motor. Kapolda Jambi membenarkan bahwa M Nuh terdata masuk program sebagai penerima bantuan sosial.
"Karena ketakutan ditagih, dia justru minta perlindungan kepada polisi dan melapor ke Polsek Pasar, Kota Jambi," ujarnya.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo langsung angkat bicara. Usai pemberitaan heboh penangkapan M Nuh itu, Bambang meminta agar dilepaskan. Menurut Bamsoet selaku inisiator konser amal itu, tidak ada pihak yang dirugikan.
"Tidak ada yang 'ngerjain'. Percayalah pada iktikad dan niat baik," ujar Bamsoet.
Respon Fadli Zon dan Warganet
Ketika nama M Nuh menjadi perbincangan khalayak membuat sejumlah pihak angkat bicara, yakni seperti yang diutarakan Fadli Zon.
Melalui akun Twitter yang centang biru @Fadlizon mempertanyakan kebenaran harga sepeda motor jenis listrik yang bertandatangan Jokowi itu. Politikus partai Gerindra itu mencuit kalau M Nuh mengira harga motor Rp2,55 juta bukan miliar.
"Mungkin Muh Nuh dr Jambi salah dengar, dikira harga motor Rp. 2,55 juta bukan milyar. Mana ada motor jenis itu harganya sampai 2,55 milyar. Memangnya kalau ditandatangani P @jokowi bisa semahal itu? Ini salah paham sy kira," tulis Fadli.
Tak hanya mendapat respon dari politikus seperti Fadli Zon. Viralnya sosok M Nuh juga menuai respon dari warganet di Jambi setelah berita penangkapan M Nuh diposting di akun Instagram @sekitarjambi.
Di akun tersebut warganet berkomentar jika sosok M Nuh adalah sosok terbaik yang ngeprank.
"Lah... Ngeprank dio ruponyo, yang keno senaisonal +62," tulis akun @adi_saputra.
Lain lagi dengan warganet liyan, akun @yamanhanafi menulis "Ini adalah kesalahpahaman min, saya kenal jelas beliau, karena beliau dan keluarga adalah penerima bansos dampingan saya, tidak ada maksud beliau membuat malu masyarakat jambi ataupun membuat sengaja penawaran tersebut."
"Karena keterbatasan pendidikan beliau serta pengetahuan beliat ttg acara tersebut, saya selaku pendamping sosial dari keluarga tsb mohon maaf atas kekeliruan kepada masyarakat jambi dan terlebih khusus kepada bpk @jokowi," tulis akun @yamanhanafi.
Advertisement