Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa waktu bergulir cepat seiring puasa yang memasuki hari terakhir. Bulan Ramadan pada 2020 ini dilakukan dalam suasana berbeda seiring ada pandemi Corona COVID-19. Demikian juga perayaan Lebaran pada 2020 di tengah suasana pandemi COVID-19.
Menjelang perayaan Lebaran tersebut, aktivitas masyarakat tampaknya bergeliat seiring beredar foto-foto di media sosial menunjukkan warga mulai padati pusat perbelanjaan dan pasar. Padahal di sejumlah daerah ada yang sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga ada pembatasan kegiatan aktivitas masyarakat.
Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Djazuly Chalidyanto prihatin melihat warga yang ramai di pusat perbelanjaan dan pasar di tengah pandemi Corona COVID-19. Hal ini mengingat salah satu tempat penularan COVID-19 adalah kerumunan. Sedangkan penerapan jaga jarak fisik harus diterapkan selama pandemi COVID-19.
"Salah satu tempat penularan adalah orang banyak. Ketika ada sale bagaimana bisa menghasilkan jaga jarak. Tidak ada yang bisa kendalikan perilaku karena warga ada juga yang belum terapkan protokol kesehatan," ujar Djazuly saat dihubungi Liputan6.com, Sabtu, (24/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
Oleh karena itu, ia mengingatkan dalam menyambut Lebaran pada 2020 kali ini berbeda dari tahun sebelumnya. Djazuly mengajak masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol untuk menyambut Lebaran. "Disambut berbeda agar tidak timbulkan kesengsaraan sesudah Lebaran,” ujar dia.
Ia pun membagikan tips Lebaran sehat di era pandemi Corona COVID-19 antara lain tidak perlu mudik, tidak perlu ke pusat perbelanjaan, tidak perlu berkerumun, tidak perlu takbir keliling, takbir di rumah saja bersama keluarga, Salat Idul Fitri di rumah saja bersama keluarga, tidak perlu berkunjung dan silaturahmi ke rumah keluarga, saudara, dan kerabat.
"Silaturahmi melalui online saja,” kata dia.
Selain itu, makan secukupnya yang bergizi dengan memperbanyak makan sayur dan buah, kurangi konsumsi makanan dan minuman yang manis dan bersoda, hentikan merokok dan jangan minum minuman beralkohol, membantu dan berbagi dengan orang di sekitar yang membutuhkan.
Jika terpaksa keluar dan sangat mendesak, memakai masker yang benar dan selalu menerapkan jaga jarak fisik atau physical distancing. “Perbanyak doa dan mengingat sang Pencipta,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Rayakan Lebaran di Tengah Keprihatinan
Demikian juga disampaikan Ketua IDI Surabaya dr Brahmana Askandar mengajak masyarakat merayakan Lebaran di tengah keprihatinan pandemi COVID-19. Hal ini untuk bersama-sama mencegah penyebaran Corona COVID-19 dan membantu tenaga medis sehingga tidak terjadi lonjakan pasien di rumah sakit.
"Merayakan Lebaran di tengah keprihatinan. Masyarakat juga harus membantu tenaga medis. Tidak mudik, tidak bergerombol, jadi belum selesai perjuangan,” ujar dia.
"Jangan sampai Lebaran abaikan kaidah protokol kesehatan.Jangan sampai fasilitas kesehatan kewalahan karena banyak pasien,” ia menambahkan.
Advertisement