Liputan6.com, Aceh - Berbeda dengan mayoritas umat Islam kebanyak di Aceh, pengikut tarekat Syattariah Abu Habib Muda Seunagan atau dikenal luas dengan nama Abu Peuleukung di Kabupaten Nagan Raya, Aceh, resmi merayakan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah pada hari ini, Sabtu (23/5/2020). Ibadah salat Idul Fitri, digelar di masjid setempat.
Salah satu keturunan Abu Peuleukung, Ampon Mudin, mengatakan bahwa sentral pelaksanaan salat Idul Fitri dilakukan dan diikuti semua warga yang ada di Gampong Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, dan sebagian besar warga Nagan Raya. Di desa tersebut, terdapat masjid, lokasi yang sama, di mana sang ulama republikan itu dimakamkan.
Advertisement
"Imam Abu Sayid Kamarudin, khatib, Teuku Raja Keumangan (Cucu Abu Peuleukung)," sebut Ampon Mudin, menjawab Liputan6.com, Sabtu (23/5/2020).
Menurutnya, penetapan masuknya 1 Syawal sebagai tanda berakhirnya bulan suci oleh para pengikut Abu Peulekung berdasarkan hasil rukyat yang mereka yakini. Bukan berarti mendahului ketetapan konvensional yang diputuskan oleh otoritas terkait.
Pelaksanaan ibadah salat Idul Fitri, imbuhnya, dilaksanakan sesuai dengan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah selama masa pagebluk. Hal yang sama juga berlaku pada sebagian besar masjid di Aceh yang akan menggelar ibadah muakadah itu besok.
"Jadi, jemaah pakai masker, cuci tangan pakai sabun, kita ikuti sesuai petunjuk pemerintah," kata dia.