Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 telah banyak mengubah kebiasaan sehari-hari masyarakat terutama dalam menjaga kebersihan. Masing-masing individu dituntut untuk lebih meningkatkan higienitas pribadi maupun lingkungannya, salah satunya dengan memastikan produk yang digunakan sehari-hari pun aman dari paparan virus maupun bakteri.
Dari banyak faktor higienitas, jangan lupakan soal keamanan produk kemasan galon guna ulang yang biasa kita pakai. Kita harus memastikan dan mencermati kondisi kemasan dan produknya dalam konsidi baik. Perhatikan juga waktu kedaluwarsa produk, memeriksa Nomor Izin Edar (NIE) yang diterbitkan Badan Pengawan Obat dan Makanan (BPOM) pada label yang menandakan pemenuhan persyaratan pangan yang aman dan bermutu.
Advertisement
"BPOM memiliki serangkaian regulasi terkait keamanan pangan yang harus dipatuhi dan menjadi acuan setiap produsen. Produk dengan kemasan apa pun baik yang sekali pakai maupun yang guna ulang seperti kemasan galon harus memenuhi persyaratan yang ditentukan," ujar Direktur Standarisasi Pangan Olahan BPOM Dra. Sutanti Siti Namtini, Apt., PhD dalam webinar, Rabu (20/5).
Mengikuti regulasi dari BPOM, pelaku usaha telah menjaga keamanan fasilitas produksi dengan berbagai cara dan inovasi. Seperti proses pengisian air minum dalam kemasan lewat galon guna ulang yang tak tersentuh manusia dalam prosesnya.
Tanpa Kontak Langsung dengan Manusia
“Seluruh produk kemasan galon wajib melalui proses pencucian dan disinfeksi dengan standard quality control yang ketat sebelum diisi ulang. Proses isi ulang dilakukan di ruang dengan standard hygiene yang tinggi menggunakan tekanan positif dan filter udara khusus dan tanpa kontak langsung dengan manusia,” kata Food Safety Director Danone-AQUA Arsadi Hendranu.
Jika dari sisi kemasan dan produknya sudah melewati regulasi sesuai pedoman BUMN, kewaspadaan kita untuk menjaga kebersihan bisa ditambah dengan membersihkan galon guna ulang saat sampai di rumah. Sebab sampai saat ini virus corona diklaim tidak ditularkan dalam produk pangan.
"Harusnya kalau safety dan regulasi sudah diikuti pelaku usaha air minum terutama galon guna ulang, mustinya tidak ada kekhawatiran akan paparan virus dan bakteri. Kita juga harus menjaga keamanan dari sisi kemasan luar, sebaiknya cuci galon dengan sabun dan bilas karena virus tidak tahan pada detergen," tutup Pakar Teknologi Pangan dari Institut Pertanian Bogor Dr. Eko Hari Purnomo.
(Novi Nadya/Fimela.com)
Advertisement