Liputan6.com, Surabaya - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, pihaknya telah menggelar 25.610 rapid test (tes cepat) massal di Surabaya Raya.
Dia menuturkan, hal tersebut merupakan rapid test cukup masif dan agresif yang dilakukan untuk Surabaya Raya, bersamaan dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Kalau di total selama dua hari terakhir ini sebanyak 25.610 rapid test dan hasilnya, sebanyak 1.992 orang di antaranya reaktif atau positif hasil tes cepat," ujar Khofifah dalam konferensi pers live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat malam, 22 Mei 2020.
Baca Juga
Advertisement
Khofifah mengaku, hasil rapid test massal itu salah satu faktor penyebab tingginya kasus COVID-19 di Jatim, dalam dua hari terakhir ini. Yakni 502 kasus tambahan pada Kamis, 21 Mei 2020. Kemudian pada Jumat, 23 Mei 2020 dengan tambahan 153 kasus baru terkonfirmasi positif covid-19 di Jatim.
"Jadi, rapid test masaal ini salah satu penyebab, kenapa kasus baru di Jatim begitu tinggi dalam dua hari terakhir ini," ucap Khofifah.
Dari 25.610 rapid test di Surabaya Raya itu, lanjut Khofifah, Kota Surabaya terbanyak dilakukan rapid test yakni sebanyak 11.555 orang, dan 1.199 di antaranya atau 10,3 persen reaktif.
Sedangkan untuk Sidoarjo telah dilakukan 10.555 rapid test dengan 559 orang atau 5,2 persen reaktif, dan di Gresik sebanyak 3.500 rapid test dan hasilnya 300 orang atau 8,57 persennya reaktif.
"Ini sesuatu yang memang kami harus lakukan. Karena makin banyak yang dilakukan tes, maka kemunculan misalnya reaktif maka akan terus bertambah," ujar Khofifah.
Khofifah mengungkapkan, tes cepat menjadi salah satu komponen penanganan COVID-19 oleh Pemprov Jatim, selain pelacakan dan perawatan. Dari tes, tim gugus tugas lantas melacak untuk menemukan pasien positif yang lain.
"Kami menemukan angka-angka terkonfirmasi positif menjadi cukup signifikan peningkatannya," ucap Khofifah.
Saksikan Video di Bawah Ini
Harus Semakin Waspada
Khofifah menyebut, Surabaya Raya bila di rata-rata memiliki andil antara 65-80 persen, dari total keseluruhan pasien baru per harinya. Misalnya pada Rabu, 20 Mei 2020, Surabaya Raya menyumbang 80 persen dari total 119 kasus baru di Jatim.
Kemudian Surabaya Raya memiliki andil 78 persen dari jumlah tambahan pasien 502 orang pada Kamis, 21 Mei 2020. Kemudian 65 persen terhadap 153 pasien baru di Jatim pada Jumat, 22 Mei 2020.
"Kami mohon dengan sangat kepada semua pihak agar meningkatkan kewaspadaan, karena penyebaran kasus COVID-19 di Jatim masih cukup masif," ujar Khofifah.
Advertisement