Jumlah Miliarder China Terus Bertambah Selama Pandemi Corona

China terus menambah jumlah miliardernya selama masa pandemi virus corona (Covid-19) ini

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 23 Mei 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi miliarder (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - China terus menambah jumlah miliardernya selama masa pandemi virus corona (Covid-19) ini. Yang terbaru datang situs streaming asal Tiongkok Bililbili, dimana salah seorang daftar pimpinannya telah masuk ke dalam daftar miliarder dunia.

Itu terjadi lantaran perusahaan yang terdaftar di perdagangan Nasdaq tersebut menyentuh rekor pendapatan finansial pada kuartal pertama 2020.

Mengutip laporan Forbes, Sabtu (23/5/2020), sekitar 8 persen saham milik Pendiri Bililbili Yi Xu bernilai USD 1 miliar pada Selasa (19/5/2020) pagi kemarin, setelah diperdagangkan setinggi USD 36,26 per lembar saham.

Kenaikan itu terjadi pasca perusahaan melaporkan pendapatan di tiga bulan pertama 2020 melonjak 69 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi USD 327 juta.

Adapun beberapa investor besar menamkan uangnya di Bililbili, termasuk Alibaba Tencent. Daftar tersebut terus bertambah setelah Sony pada April 2020 juga mengambil 5 persen kepemilikan saham di perusahaan.

Sebelumnya, Bililbili pada 2019 lalu telah memiliki satu miliarder, yakni Chairman Chen Rui dengan kekayaan yang tercatat dalam Forbes Real-time Billionaires List sebesar USD 1,7 miliar.

Sementara Yi Xu yang mendirikan Bililbili pada 2009 kini ikut terdaftar dalam list tersebut. Dia saat ini baru berusia 30 tahun dan telah menjadi bos di perusahaan sejak Desember 2013.

Seluruh catatan tersebut semakin menegaskan posisi China sebagai negara terbesar kedua yang menjadi rumah bagi para miliarder dunia setelah Amerika Serikat.

Adapun 3 orang terkaya teratas di Negeri Tirai Bambu ditempati oleh pebisnis online, yakni Ma Huateng dari Tencent, Jack Ma dari Alibaba, dan Colin Huang dari Pinduoduo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya