Liputan6.com, Surabaya - Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, berdasarkan mediasi antara pihak Habib Umar Abdullah Assegaf dengan petugas gabungan PSBB saling memaafkan.
Hal ini terkait kedua belah pihak sempat adu fisik di check point atau titik pemeriksaan di pintu keluar Tol Satelit Surabaya, Jawa Timur pada Rabu, 20 Mei 2020.
Advertisement
"Kepada Habib Umar Abdullah Assegaf, sudah kita lakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kapolres Pasuruan Kabupaten. Kemudian juga dengan yang Satpol Kota, kita juga melakukan pendekatan melalui Polrestabes Surabaya. Maka dalam hal ini kita ambil bagaimana hikmahnya,” ujar dia, ditulis Sabtu (23/5/2020).
Trunoyudo menuturkan, berdasakan hasil koordinasi, diperoleh informasi, kedua belah pihak sama-sama memaafkan. "Sebenarnya keduabelah pihak sudah menyatakan untuk saling memaafkan, harapannya juga tanpa syarat. Artinya, semua yang terjadi ini tujuannya untuk menyelamatkan masyarakat dan juga keluarganya dan masyarakat yang lainnya (dari penularan virus corona)," kata dia.
Di media sosial instagram pun beredar video permintaan maaf dari petugas PSBB tersebut kepada Habib Umar Assegaf. Video berdurasi sekitar empat menit itu juga menunjukkan petugas PSBB meminta maaf kepada Habib Umar Assegaf. Dalam video tersebut menunjukkan Habib Umar Assegaf pun memaafkan dan menyampaikan saling bersilaturahmi jelang Lebaran.
Saksikan Video di Bawah Ini
Ada Kesalahpahaman
Menurut Trunoyudo, apa yang terjadi di lapangan saat itu kesalahpahaman antara petugas PSBB dengan Habib Umar Assegaf. Hal itu terkait upaya mencegah penularan COVID-19.
Jika melihat video yang viral, anggota Kepolisian Lalu Lintas Polrestabes Surabaya sudah coba menengahi kendati bersitegang tetap terjadi. Tentu saja kejadian itu akan menjadi bahan evaluasi pada pelaksanaan PSBB ke depan.
Terkait tindaklanjut secara hukum, Trunoyudo mengatakan, ada laporan atau tidak ada laporan kepolisian sudah pasti mendalami. Namun, tentu saja pendekatan persuasif lebih diutamakan.
"Dengan adanya Bulan Ramadan, bulan berkah ini, saling memaafkan, dan keduabelah pihak juga sudah menyatakan saling memaafkan," tutur dia.
Di luar itu, kepolisian mengamati ada pihak-pihak tertentu yang coba memboncengi peristiwa heboh tersebut dan dimanfaatkan untuk memperkeruh suasana.
"Kita akan melakukan patroli siber, kita optimalkan melalui Direktorat Intelkam Polda Jawa Timur dan juga humas. Kita akan melihat konten-konten yang bersifat ujaran kebencian, SARA, kemudian berita bohong, (karena) ini sudah mulai banyak. Tentu ini menjadi bagian penyelidikan kita," ucap Trunoyudo.
Advertisement
Viral Video Pelanggar PSBB di Pintu Keluar Tol Satelit Surabaya
Sebelumnya, video insiden pelanggar pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di cek poin pintu keluar Tol Satelit Surabaya yang viral di media sosial pun mendapat tanggapan dari Polda Jatim. Dalam video itu tampak seorang laki-laki bersitegang dengan petugas karena mobil yang ditumpanginya dipaksa putar balik.
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko membenarkan insiden tersebut. Jika dilihat dari pelat nomor kendaraan, laki-laki bergamis penumpang mobil sedan Camry itu adalah Habib Umar Abdullah Assegaf Bangil, Pengasuh Majelis Roudhotus Salaf, Bangil, Pasuruan.
“Insiden bermula ketika petugas menghentikan mobil tersebut yang melaju dari arah Malang dan keluar di pintu keluar Tol Satelit Surabaya dan petugas melakukan pemeriksaan karena pelat mobil adalah N (Pasuruan), bukan L (Surabaya) dan W (Sidoarjo atau Gresik),” ujar Truno, seperti yang dikutip dari Antara, Kamis, 21 Mei 2020.
Alasan lain mobil dihentikan ialah sopir tidak menggunakan masker dan kapasitas penumpang melebihi empat orang. Oleh karena itu, maka petugas gabungan pun meminta pengemudi dan pemilik mobil untuk putar balik karena melanggar PSBB yang berlaku di Surabaya.
Menurut Truno, petugas sudah meminta pemilik mobil berputar dengan cara baik-baik. Namun, cara humanis petugas direspons oleh pria bergamis itu dengan kata-kata kasar.
Kabid Humas Polda Jatim itu juga meminta semua elemen masyarakat belajar dari insiden ini untuk memahami dan memaklumi aturan protokol kesehatan yang bertujuan mencegah penularan Corona Covid-19.