Liputan6.com, Jakarta - Grafik di Our World in Data menunjukan tren penurunan kasus harian Virus Corona (COVID-19) di Asia Tenggara. Hampir semua negara tampak sudah mencapai puncak dan kasus mulai turun.
Namun, angka di Indonesia masih terlihat naik.
Baca Juga
Advertisement
Berdasarkan grafik Our World in Data, kasus Virus Corona di Indonesia masih menunjukan tren kenaikan, terutama akibat lonjakan kasus pada 21 Mei kemarin.
Berikut grafiknya per Sabtu (23/5/2020):
Pada 21 Mei, kasus harian di Indonesia nyaris menyentuh seribu. Sehari kemudian, angka kasus harian kembali turun menjadi 634. Penambahan itu merupakan laporan kasus harian tertinggi di Asia Tenggara pada 22 Mei.
Singapura memiliki kasus terbanyak di Asia Tenggara dengan total 30 ribu kasus. Lonjakan kasus terjadi karena ada tes Virus Corona massal di asrama pekerja pada akhir April lalu.
Saat ini, kasus di Singapura terpantau kembali landai. Per 22 Mei, kasus baru hanya 614, turun drastis ketimbang puncaknya di April lalu yang hampir 1.500 kasus baru per-hari.
Di Malaysia, kasus terpantau terkendali menjadi dua digit dalam sehari. Negeri Jiran tegas menerapkan lockdown (Kawalan Perintah Pergerakan) selama beberapa tahap.
Kasus di Filipina mirip dengan Indonesia, yakni ratusan kasus baru per hari. Namun, Filipina menunjukan tren penurunan dari puncaknya pada Maret lalu.
Kasus Virus Corona di Vietnam juga sedikit dan lockdown mereka berhasil. Kerajaan Thailand juga berkata ada penurunan kasus, dan bulan ini sempat terjadi nol kasus.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Idul Fitri di Tengah Pandemi Corona, Jokowi: Indonesia Mampu Lewati Ujian Berat
Sementara itu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana Widodo mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1441 Hijriah. Pemerintah sendiri telah menetapkan Lebaran jatuh pada Minggu 24 Mei 2020 esok.
"Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriah, mohon maaf lahir dan batin," kata Presiden Jokowi diikuti oleh Ibu Iriana di Istana Kepresiden, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (23/5/2020).
Jokowi mengatakan, hari raya tahun ini berbeda dari biasanya sebab adanya pandemi Covid-19.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut mengatakan, untuk mengatasi wabah ini, butuh pengorbanan semua pihak untuk tidak mudik dan tidak bersilaturahmi dengan cara yang biasanya.
"Saya merasakan hal ini sangatlah berat, tapi keselamatan handai tolan dan sanak saudara tentu lebih penting. Dan harus menjadi prioritas kita semua," jelas Jokowi.
Mantan Wali Kota Solo tersebut pun yakin Indonesia akan melalui dan melewati pandemi ini dengan cara saling menguatkan.
"Saya yakin, bersama-sama kita bangsa Indonesia akan mampu melewati ujian berat ini," ucap Jokowi.
Advertisement