Mereka yang Menyontek Gaya Balap Marc Marquez Tidak Akan Bernasib Baik

Saking spesialnya gaya balap Marc Marquez, Crutchlow menyebut siapapun yang berusaha menirunya, maka tidak akan berakhir baik.

oleh Hendry Wibowo diperbarui 23 Mei 2020, 19:25 WIB
Komposisi podium MotoGP Jerman 2016. Cal Crutchlow (kiri) dan Andrea Dovizioso kanan) mengapit juara Marc Marquez. (AFP/Robert Michael)

Jakarta - Pembalap tim satelit LCR Honda, Cal Crutchlow, angkat bicara mengenai gaya membalap Marc Marquez. Dia menilai kemampuan sang juara bertahan MotoGP sangat istimewa.

Saking spesialnya gaya balapMarc Marquez, Crutchlow bahkan menyebut siapapun yang berusaha menirunya, maka tidak akan berakhir baik.

"Satu sisi, sangat baik bisa belajar dari sosok Marcquez. Satu sisi lain, Anda tidak akan dapat melakukannya. Karena jika Anda mencobanya, maka tidak akan berakhir bagus," kata Crutchlow saat diwawancara BT Sport.

"Terkadang Anda bisa praktikkan apa yang bisa ia lakukan. Tapi pertama Anda harus menyaringnya dahulu. Kemudian semua berawal dari situ," lanjutnya.

Cukup melihat prestasi Marc Marquez untuk mengetahui sosok ini sangat spesial. Tercatat sejak naik kelas ke MotoGP musim 2013, Marquez hanya sekali gagal mengecap gelar terbaik.


Sulit Dipahami

Aksi pembalap LCR Honda, Cal Crutchlow pada kualifikasi MotoGP Catalunya 2018 di Circuit de Barcelona-Catalunya. (Twitter/LCR Honda)

Lebih lanjut Crutchlow menerangkan dalam beberapa kondisi, sulit memahami cara Marquez mengendalikkan motor Honda RC213V. Salah satu contohnya kebiasaan Marquez mengunci ban depan sebanyak 3-4 kali dalam satu lomba.

Menurut Crutchlow semua pembalap tahu cara mengunci ban depan. Tapi hanya Marquez yang bisa melakukannya sangat sering dan tidak terjatuh.

"Sulit memahami bagaimana ia melakukannya. Karena ia bisa menang saat motor bahkan tidak sanggup meraihnya," ucap Crutchlow.

"Caranya mengontrol motor, risiko yang ia ambil, sampai tekniknya melakukan pengereman sangat luar biasa," lanjutnya.

 

Sumber: BT Sport

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Hendry Wibowo/Editor: Hendry Wibowo, published 23/5/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya