Liputan6.com, Jakarta - Kembali bekerja di masa pandemi corona, warga Filipina membuat sepeda jadi komoditi penting. Hal ini karena transportasi umum masih terbatas, lantaran belum hilangnya risiko penyebaran virus SARS-CoV-2.
"Permintaan sepeda sangat tinggi karena cenderung dibutuhkan orang sekarang. Makanya stok kami cepat menipis, terutama bagi sepeda berharga terjangkau dan sepeda lipat," kata pemilik toko sepeda, Glorydine Fontilla, seperti dilansir dari laman video South China Morning Post, Minggu (24/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
Penjualan sepeda berharga terjangkau kata Fontilla, menyentuh 300--500 unit dalam dua hari.
Tercatat setidaknya 14 juta warga Filipina bisa kembali bekerja sejak 16 Mei. Tapi, ketakutan akan infeksi virus corona baru masih terus menghantui.
"Bila situasi sudah kembali normal, saya rasa tetap lebih aman punya kendaraan sendiri. Setidaknya kami bisa pulang lebih awal daripada dengan resah menunggu kendaraan umum," tutur salah satu pembeli sepeda, Norman Barte.
Hindari Risiko Penyebaran Virus
Dengan bekerja menggunakan sepeda, warga juga berusaha menghindari kontak langsung dengan orang lain sebagaimana biasanya terjadi di transportasi umum. Maka dari itu, secara tak langsung berupaya memutus transmisi virus.
Dilaporkan bahwa pekerja tak memerlukan screening untuk bisa kembali beraktivitas.
Menurut laporan Worldo Meters, kasus virus corona baru di Filipina per Sabtu, 23 Mei 2020 tercatat 13.777 dengan kematian 863 jiwa dan sembuh 3.177 pasien.
Advertisement