Bertepatan dengan Momen Idulfitri, Situs Keagamaan dan Kultural di Iran Kembali Dibuka

Presiden Hassan Rouhani menyebut, di momen perayaan Idulfitri, Iran sudah memasuki tahap ke-4 penanganan pandemi corona.

oleh Asnida Riani diperbarui 24 Mei 2020, 11:30 WIB
Masjid Shah Cheragh, Shiraz, Iran. (dok. Instagram @movetravelofficial/https://www.instagram.com/p/B81iedkj5XV/)

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah persiapan merayakan Idulfitri yang tak seperti tahun-tahun sebelumnya, Iran mengumumkan membuka kembali bisnis, sekaligus situs keagamaan dan kultural per Sabtu, 23 Mei 2020.

Melansir laman Strait Times, Minggu (23/5/2020), situs bersejarah dan museum resmi membuka pintu mereka pada Minggu (23/5/2020), bertepatan dengan momen Lebaran, sebagaimana dituturkan Presiden Iran Hassan Rouhani lewat keterangan resmi disiarkan di televisi nasional setempat.

Beberapa tempat suci, di mana beberapa di antaranya jadi poin fokus penyebaran virus corona baru di Iran, bakal kembali buka terhitung Senin, 25 Mei 2020, selama tiga jam pada pagi dan tiga jam di sore hari. 

Kendati, beberapa area di dalam tempat suci, seperti koridor sempit, akan tetap ditutup demi menjalani protokol kesehatan di tengah risiko penyebaran COVID-19 yang masih membayangi.

Kemudian, semua pekerja di Iran dijadwalkan bakal kembali beraktivitas pada Sabtu, 30 Mei 2020. 

Load More

Sudah Masuki Fase ke-4

Masjid Nasir Al Mulk atau Masjid Pink di Iran (dok. Instagram @nasiralmulkmosque/https://www.instagram.com/p/Beiu9JMlo-x/Fairuz Fildzah)

Rouhani mengatakan, Iran sekarang sudah melewati tahap ketiga penanganan virus corona baru. Fase keempat adalah penutupan akses ke 10 dari 31 provinsi yang ada di sana, di mana situasi penyebaran COVID-19 cenderung lebih terkendali.

Presiden Iran juga mengatakan pada minggu lalu bahwa restoran sudah boleh buka kembali dan aktivitas olahraga akan kembali berlangsung tanpa penonton. Universitas, tapi bukan sekolah medis, akan kembali buka pada 6 Juni mendatang.

Berdasarkan pernyataan departemen kesehatan setempat, lebih dari tujuh ribu pasien meninggal akibat pandemi dan lebih dari 130 ribu orang dinyatakan terinfeksi.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya