Liputan6.com, Jakarta - Berbicara Idulfitri, kendati tahun ini dirayakan dengan berbeda karena pandemi corona, selalu identik dengan makan-makan. Menyiapkan berbagai sajian menggugah selera di hari raya bahkan sudah jadi tradisi turun-temurun.
Sayangnya, di beberapa kasus, produksi makanan dalam jumlah besar ini membuat risiko bertumpuknya sampah makanan pun kian tinggi. Maka dari itu, seruan untuk jangan sampai menyumbang food waste telah digaungkan di media sosial, sejak beberapa hari lalu.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu yang menyinggung soal sampah makanan ini adalah akun Instagram Zero Waste Indonesia. Lewat unggahan, beberapa waktu lalu, mereka membeberkan fakta sampah makanan.
Berdasarkan data Economist Intelligence Unit pada 2016, Indonesia merupakan negara ke-2 penyumbang sampah makanan terbanyak di dunia.
Kemudian, menurut statistik Solid Waste and Public Cleansing Management Corporation, jumlah sampah makanan akan meningkat selama Ramadan maupun beberapa perayaan besar, termasuk idulfitri, sebanyak 15--20 persen dari hari biasa.
Makan Secara Sadar
Upaya tak menyumbang sampah makanan, di samping menyiapkannya secara tak berlebihan, adalah menerapkan mindful eating.
Konsep ini merupakan metode makan ideal untuk tubuh, yaitu fokus dan sadar pada makanan yang dimakan, menikmati makanan, serta menyadari rasa, aroma, tekstur, dan warna dari makanan.
"Salah satu cara yang paling mudah untuk dilakukan, yaitu mindful dalam konsumsi makanan dan dengan menghabiskan makanan yang kamu makan," begitu keterangan foto di unggahan akun Zero Waste Indonesia.
Kemudian, akun Instagram Go Limbah menyarankan untuk mengolah sampah makanan dengan komposting ataupun hidrotermal.
"Dengan cara yang lebih cepat dan mudah, mungkin dapat jadi alternatif bagi kalian dalam melakukan sumbangsih untuk mengurangi food waste ke TPA," tulis keterangan foto di unggahan, beberapa waktu lalu.
Advertisement