Liputan6.com, Palembang - Aktivitas perkuliahan di Sumatera Selatan (Sumsel) di kampus-kampus lumpuh, akibat pandemi Corona Covid-19 yang menewaskan belasan pasien. Kendati pembelajaran dialihkan secara online, namun mahasiswa masih dibebani dengan biaya kuliah yang sudah ditetapkan sejak awal.
Kondisi ini menjadi perhatian serius Gubernur Sumsel Herman Deru. Dia pun meminta kepada pengelola kampus di Sumsel, agar memberikan keringanan biaya kuliah bagi para mahasiswanya.
Baca Juga
Advertisement
Gubernur Herman Deru juga meminta Kementerian Pendidikan khususnya Dikti yang membidangi pendidikan tinggi maupun pengelola yayasan, dan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) di Sumsel, memberikan keringanan pembiayaan ini.
Seperti menerapkan potongan SPP atau dalam bentuk pembayaran apapun, bagi mahasiswa di berbagai sekolah serta perguruan tinggi negeri maupun swasta
"Tolonglah mereka, berikan potongan sesuai dengan kemampuan lembaga kampus. Semoga ini dapat menjadikan pendidikan di Sumsel, berjalan dengan baik. Dan tetap bersemangat meskipun dalam suasana Covid-19," katanya, Minggu (24/5/2020).
Dengan segala bentuk penanggulangan yang dilakukan Tim Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Sumsel, Herman Deru mengajak masyarakat tetap optimis, jika wabah ini akan segera berakhir. Sehingga kegiatan belajar mengajar dapat kembali seperti semula.
Anjuran untuk meringankan beban biaya pendidikan ini, langsung direspon positif oleh para mahasiswa di media sosial (medsos).
Mereka pun ramai-ramai memenuhi kolom komentar di Instagram pribadi Gubernur Sumsel Herman Deru @hermanderu67.
“Terima kasih pak Deru, atas kepedulian terhadap kami para mahasiswa di Sumsel ini. Kami support pak,” ungkap akun Instagram @kikyapansyah.
Komentar senada juga diungkapkan akun Instagram @maulanam2, yang mengucapkan terima kasih ke Gubernur Sumsel atas imbauan tersebut.
Dia juga berharap anjuran keringanan biaya kuliah ini, bisa langsung direspon oleh Rektor Universitas Sriwijaya (Unsri) Anies Saggaf.
Keluhkan Biaya Sekolah
“Semoga Rektor Unsri mendengar imbauan ini, karena sampai sekarang belum ada kejelasan terkait pembayaran UKT kami pak,” katanya.
Sebelumnya, biaya pendidikan ramai menjadi topik bahasan di medsos. Sejak pandemi Corona Covid-19 melanda Sumsel, para orangtua murid dan mahasiswa banyak mengeluhkan kesulitan membayar biaya pendidikan anak-anaknya.
Sebagian besar merasa terbebani dengan biaya pendidikan yang masih normal, di tengah pendapatan masyarakat yang terdampak wabah Covid-19.
Seperti ditulis akun Facebook Susi Yenuari, pada tanggal 1 Mei 2020 lalu. Dalam postingannya, dia menanyakan adakah kebijakan untuk pembayaran SPP di Sumsel, di masa pandemi Covid-19.
“Karena SPP ternyata tetap diwajibkan lunas sampai bulan Juni 2020. Kalau tidak lunas, anak tidak dapat raport,” ungkapnya.
Advertisement