Peti Jenazah Corona Bikin Kocar-Kacir Kerumunan di Banjarnegara

Penyebaran virus Corona masih terjadi. Karenanya, masyarakat mestinya bisa bekerja sama memerangi Corona.

oleh Rudal Afgani Dirgantara diperbarui 25 Mei 2020, 13:00 WIB
Petugas berkeliling membawa peti jenazah Corona untuk mensosisialisasikan pentingnya physical distancing dan membubarkan kerumunan. (Foto: Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab BNA)

Liputan6.com, Banjarnegara - Nyaris tiga bulan lamanya, masyarakat Indonesia bergulat dengan pandemi Covid-19. Sebagian tetapi disiplin, lainnya mulai mengendor. Beberapa lainnya bahkan tampak seperti menganggap enteng virus ini.

Buktinya, sebagian dari mereka tetap berkerumun. Padahal, pemerintah sudah mengimbau agar masyarakat menerapkan physical distancing, alias jaga jarak.

Menanggapi tren penurunan kedisiplinan masyarakat ini, Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencegah dan membubarkan kerumunan dengan cara unik. Mereka berkeliling ke pusat keramaian dengan membawa peti jenazah Corona.

Peti mati tersebut untuk mengedukasi masyarakat, akan bahaya virus Corona. Penyebaran virus Corona masih terjadi. Karenanya, masyarakat mestinya bisa bekerja sama memerangi Corona.

"Mohon kerja samanya, kalau masyarakat turun seperti ini kita khawatir terjadi hal-hal yang tak diinginkan,” kata kata Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu malam, 24 Mei 2020.

Dia juga meminta masyarakat menjaga diri. Terlebih, Banjarnegara sudah dinilai baik dalam penanganan wabah Corona.

Pasien banyak yang sembuh. Jumlah pasien Covid-19 di Banjarnegara juga terkendali. "Jadi jangan rusak kondisi yang sudah bersama-sama kita bangun dengan baik sebelumnya," kata dia.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Bupati: Tolong Hargai Tenaga Medis

Petugas berkeliling membawa peti jenazah Corona untuk mensosisialisasikan pentingnya physical distancing dan membubarkan kerumunan. (Foto: Foto: Liputan6.com/Humas Pemkab BNA)

Menurut Budhi, Seminggu terakhir menjelang Lebaran Idul Fitri, pasar-pasar tradisional dan ritel modern kembali dipenuhi masyarakat. Seolah tak ada bedanya dengan keadaan menjelang lebaran dala, kondisi normal seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Karenanya, disamping mengerahkan unit-unit kendaraan informasi yang terus mengimbau masyarakat untuk menjauhi keramaian, tim medis dari Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan Puskesmas turun langsung ke titik-titik rawan dengan membuka posko kesehatan.

"Penyemprotan disinfektan, pembagian masker juga terus dilakukan dengan dukungan dari berbagai pihak," dia menjelaskan.

Bupati Budhi juga meminta masyarakat menghargai petugas medis yang sudah mempertaruhkan segenap waktu, tenaga dan keahliannya untuk menangani pasien Corona.

“Tolong, hargai dokter, perawat dan petugas medis lain yang ada di garda depan melawan corona. Ayo kita pertahankan Banjarnegara tetap sehat dan kondusif, sayangi diri dan keluarga Anda dengan tetap di rumah, jangan keluar rumah jika tidak ada keperluan yang benar-benar penting,” bupati mengimbau.

Total terdapat 36 kasus positif Covid-19 di Banjarnegara. Dari jumlah itu, sebanyak 15 orang dinyatakan sembuh. Kini, masih ada 22 pasien terkonfirmasi Covid-19 dan masih dirawat di beberapa rumah sakit.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya