Liputan6.com, Jakarta Video seorang pria berpeci hitam membongkar barikade di Jalan Ahmad Yani, Kabupaten Wonosobo viral di media sosial. Kejadian tersebut terjadi pada, Minggu, 24 Mei 2020 sekitar pukul 10.00 WIB saat hari pertama Lebaran Idul Fitri 1441 H.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Iskandar Fitriana Sutisna menyebut, pelaku yang berprofesi sebagai penjahit itu mengalami depresi lantaran tak rukun dengan sesama penjahit.
Advertisement
"Yang bersangkutan berprofesi sebagai penjahit sekitar 6 bulan yang lalu dan tidak pernah ada kecocokan dengan sesama pelaku usaha disekitarnya, selain itu yang bersangkutan juga dikenal depresi diwilayah tempat tinggalnya," ujar Iskandar dalam keterangannya, Senin (25/5/2020).
Usai kejadian pembongkaran, pelaku diamankan oleh anggota Pospam Pelayanan Plasa pada pukul 11.00 WIB. Kemudian pelaku didampingi oleh keluarga dan ketua RW dibawa pulang ke rumah serta mendapatkan keterangan bahwa yang bersangkutan depresi.
"Saat ini yang bersangkutan bersama keluarga sudah menyadari kesalahan dan meminta maaf serta sudah mau menggunakan masker," kata dia.
Iskandar menjelaskan, sebelum kejadian pembongkaran barikade, pelaku sempat ditegur oleh anggota Polri Pospam Pelayanan Plasa agar menggunakan masker di masa pandemi corona Covid-19, dan jika berada di keramaian. Pelaku ditegur saat mencari nafkah di depan Bank BRI Ruko Pasar Induk Wonosobo pada Kamis, 21 Mei 2020.
"Namun yang bersangkutan menyatakan menolak dan menentang menggunakan masker karena apapun yang terjadi pada manusia adalah kehendak dari Allah," kata dia.
Diketahui, video berdurasi 30 menit viral di media sosial. Dalam video tersebut terlihat seorang pria berpeci hitam membongkar barikade di kawasan Jalan Ahmad Yani, Wonosobo.
Dalam video, pria yang membongkar barikade sempat mengucapkan 'Hari Raya Idul Fitri hari kebebasan, hari kemenangan, ora carane kaya ngene (bukan begini caranya). Iki jenenge (ini namanya) kelakuan iblis, kelakuan setan' sambil mendorong-dorong barikade berwaran oranye.