Masyarakat Cenderung Enggan Belanjakan THR di Tengah Pandemi

Dalam situasi pandemi covid-19, masyarakat cenderung menyimpan THR.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 25 Mei 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi THR. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Tunjangan Hari Raya (THR) menjadi hal yang dinanti-nanti jelang lebaran. Biasanya, masyarakat akan memanfaatkan THR untuk membeli beberapa keperluan, seperti makanan, pakaian baru, dan banyak lagi, atau dibagikan kepada sanak saudara.

Namun, dalam situasi pandemi covid-19 seperti ini, ekonom menilai bahwa masyarakat cenderung menyimpan THR sebagai dana cadangan selama pandemi masih berlangsung.

Pengamat ekonomi, Piter Abdullah menjelaskan bahwa meskipun THR diberikan, masyarakat tidak akan serta merta menggunakan THR mereka untuk keperluan yang tidak terlalu mendesak dalam situasi saat ini.

"Sekarang ini meskipun dikasih THR, masyarakat tidak akan beli motor baru, mobil baru, atau perabot rumah baru. Paling dibelikan makanan, mungkin baju untuk anak-anak," ujarnya kepada Liputan6.com, Senin (25/5/2020).

"THR, saya kira akan lebih banyak disimpan untuk berjaga-jaga. Masyarakat juga tahu wabah ini tidak bisa diprediksi sampai kapan," sambungnya.


Tak Berdampak ke Pertumbuhan Ekonomi

Ilustrasi uang. (via: istimewa)

Dengan demikian, Piter menyimpulkan bahwa THR Lebaran tahun ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dalam masa pandemi.

"Jadi pasti tetap akan turun dibandingkan tahun lalu," kata Piter.

Selain itu, Piter juga menyebut bahwa banyaknya PHK yang terjadi selama pandemi berlangsung, juga menjadi sebab THR kali ini tidak tidak memiliki banyak peran dalam perekonomian tanah air.

"Perlu juga diingat, yang menerima THR juga tertutup oleh mereka yang kena PHK. Jadi jumlah THR tahun ini dipastikan lebih kecil daripada tahun lalu," tandanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya