Liputan6.com, Jakarta Peran aktif masyarakat Aceh dalam mematuhi protokol kesehatan berhasil membuat kurva COVID-19 di Bumi Serambi Mekah itu landai. Hingga Minggu, 24 Mei 2020 ada 19 kasus COVID-19 di Aceh dengan rincian 17 pasien sudah sembuh, 1 orang meninggal dan 1 orang masih dirawat.
“Kunci penyelesaian masalah (COVID-19) ini ada di masyarakat. Pemerintah hanya membuat pedoman, ketentuan, anjuran dan ini tidak akan ada hasilnya kalau masyarakat tidak patuh. Kalau masyarakatnya patuh pasti akan bagus," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto.
Advertisement
"Aceh adalah salah satu provinsi yang luar biasa masyarakatnya patuh," puji Yuri saat di Grha BNPB dikutip dari laman covid19.go.id.
Keberhasilan dalam memutus rantai penularan COVID-19 di provinsi paling barat Indonesia ini tidak lepas juga dari peran serta tokoh agama dan tokoh adat di sana. Mereka berhasil memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai upaya pencegahan penularan virus ini.
"Tokoh masyarakat memegang peran kunci. Karena saya paham betul masyarakat Aceh itu masyarakat yang masih sangat patuh kepada tokoh-tokoh masyarakat," katanya.
Saksikan juga video berikut:
Ajak Terapkan Pola Hidup New Normal
Tidak ada kasus baru di Aceh hingga berita ini dibuat, berarti tugas selanjutnya adalah menjaga agar tidak ada penularan lagi. Caranya dengan menerapkan kehidupan new normal seperti selalu menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun, tetap tinggal di rumah dan jaga jarak aman.
"Kalau kemudian pola hidup (new normal) yang baru ini tidak diterapkan nanti bisa muncul kasus baru lagi,” kata Yuri.
Peran aktif tokoh masyarakat dan masyarakat bersama-sama mematuhi protokol kesehatan, bisa ditiru provinsi lain. Kehadiran tokoh masyarakat yang memiliki wibawa, dihormati dan membawa pengaruh di suatu wilayah dapat menjadi kunci keberhasilan.
“Yang sama adalah bagaimana peran tokoh masyarakat. Itu yang sama. Di mana-mana sama. Karena tokoh masayarakat ini memiliki wibawa sangat besar kepada masyarakat,” tutup Yuri.
Saat ini di Aceh terdapat 213 Orang Dalam Pemantauan (ODP) , yang mana 58 masih proses pemantauan dan 1.955 sudah selesai. Kemudian Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dilaporkan ada sebanyak 101, dimana 100 orang sudah dipulangkan dalam keadaan sehat dan 1 meninggal dunia.
Advertisement