Liputan6.com, Purbalingga - Ratusan penganut Islam Aboge di Desa Onje, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga memadati Masjid Sayid Kuning, Senin (25/5/2020). Sebanyak 500 jemaah menjalankan ibadah salat Idul Fitri yang menurut perhitungan mereka tiba pada Senin Manis.
Perhitungan itu dimulai dari hari satu Muharam yang jatuh pada Senin Kliwon. Dari hari itu, maka lebaran dengan rumus Waljiro atau Syawal Siji Loro tiba pada Senin Manis, atau selang sehari setelah ketetapan pemerintah.
Waljiro bermakna satu Syawal jatuh pada hari Senin pasaran kedua atau Senin Manis. Metode ini digunakan kaum Aboge secara turun temurun sehingga bertahan hingga hari ini.
Baca Juga
Advertisement
"Bahkan lebaran tahun depan saya sudah tahu, jatuhnya Jumat Kliwon," kata Maksudi, tokoh Islam Aboge Desa Onje.
Lebaran tahun ini terasa berbeda karena wabah corona Covid-19. Memang warga masih bisa salat di masjid, namun penitia membatasi ritual yang biasanya menjadi keharusan.
Satu di antaranya berjabat tangan antarjamaah usai salat Idul Fitri. Salaman tidak dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 antarpenganut Aboge.
"Yang berani silakan salaman, yang tidak ya tidak ada paksaan," ujar dia.
**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Cuci Tangan dan Jaga Jarak di Masjid
Selain itu, jemaah juga diharuskan memakai masker dan mencuci tangan sebelum masuk masjid.
Hanya untuk pengaturan jarak sulit dilakukan karena keterbatasan tempat. Meskipun demikian, Maksudi mengimbau agar masing-masing jamaah waspada.
"Imbauan disampaikan saat salat Jumaat, agar warga mematuhi anjuran pemerintah," katanya.
Dalam pesan khutbah, khatib juga mengingatkan agar jamaah bersabar menghadapi wabah corona. Kesabaran itu antara lain diterapkan dalam menjalankan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran virus.
Hal ini karena belakangan warga mulai mengabaikan anjuran menjaga jarak. Pusat-pusat perbelanjaan penuh sesak.
"Sabar dan berdoa, karen Allah menurunkan penyakit, Allah juga menurunkan obat," tutur dia.
Prosesi salat Idul Fitri berlangsung di bawah penjagaan Polsek Mrebet. Petuga berjaga mengantisipasi gangguan keamanan.
Meskipun ada anjuran salat Idul Fitri di rumah bersama keluarga, namun Polsek tidak membubarkan jamaah salat itu.
"Yang penting menjaga protokol kesehatan, Insya Allah aman," kata dia.
Advertisement