Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) melayani 33 penerbangan pada hari raya Lebaran yang jatuh pada 24 Mei 2020. Di Bandara Soetta sendiri terdapat 14 penerbangan dengan okupansi atau tingkat keterisian penumpang pesawat berada dibawah 50 persen dari seat yang ada.
"Okupansi di tiap pesawat kita komitmen untuk menjamin keselamatan penumpang, distancing kita jaga, mayoritas di bawah 50 persen. Kita memastikan penumpang terbang saat ini yang harus pergi bukan yang mau pergi," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, dikutip pada Senin (25/5/2020).
Advertisement
Lalu, setiap penerbangan Garuda Indonesia hanya mengangkut maksimal 50 persen penumpang dari seat yang tersedia.
Irfan memastikan bahwa penanganan penumpang mulai dari check-in hingga boarding atau masuk ke dalam pesawat, tetap sesuai dengan protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah di tengah pandemi Corona Covid-19.
"Pemerintah sudah memberitahukan terkait rapid test, PCR, dan distancing. Bagi penumpang yang mau terbang harus menyertakan surat surat lengkap," kata Irfan.
Interaksi Awak Kabin
Tak hanya kelengkapan dokumen saja, Irfan juga memastikan pelayanan penumpang saat melakukan boarding tetap memperhatikan physical distancing. Kemudian, makanan didalam pesawat pun tetap dijaga kesehatannya, awak kabin pun seminimal mungkin berinteraksi dengan penumpang.
Selain memastikan pelayanan penumpang sesuai dengan Protokol Kesehatan, Irfan juga mengecek kesiapan kru penerbangan. Bahkan, dirinya langsung memimpin breefing terhadap kru penerbangan yang sedang bertugas.
"Jadi seluruh faktor yang mempengaruhi interaksi kita jaga. Kita jaga seperti itu, karena kita tidak mau dianggap sebagai penyebar (COVID-19) itu," jelas Irfan.
Advertisement