Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar halal bihalal secara virtual dalam suasana Idul Fitri. Silaturahmi yang bertajuk Virtual Open House bersama Menteri Perindustrian tersebut dilakukan bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, asosiasi industri, para pelaku industri serta jajaran pejabat eselon I dan II di lingkungan Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
"Kepada para pejabat di lingkungan Kemenperin, serta para pelaku usaha di bidang industri manufaktur, saya bersama keluarga menyampaikan mohon maaf lahir dan batin. Semoga hikmat hariraya ini memberikan kekuatan dan semangat bagi kita untuk bekerja lebih baik ke depan," kata Menperin seperti ditulis Senin (25/5/2020).
Pada kesempatan itu Menperin mengajak para pejabat di lingkungan Kemenperin serta para stakeholder untuk menjadikan semangat hari kemenangan ini untuk saling mendukung, menguatkan serta saling mengisi, dalam menghadapi masalah Covid-19.
"Tentu di dalam menghadapi masalahbesar yakni Covid-19 diperlukan kebersamaan kita untuk memikirkan bagaimana agar ekonomi kita tidak terpuruk," ungkap Agus.
Baca Juga
Advertisement
Dia menyampaikan, melalui berbagai kebijakan dan regulasi, Kemenperin terus mendorong agarindustri manufaktur tetap dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian, meskipun di tengah pandemi Covid-19.
"Upaya kita berkontribusi untuk membangun bangsa, khususnya melalui pembangunan industri akanberhasil apabila ada kerja sama yang baik antara pemerintah dan pelaku industri. Pada kesempatan inijuga, kami dari Kemenperin memohon maaf apabila masih banyak pekerjaan rumah yang belum bisadiselesaikan. Namun kami sedang bekerja serius untuk menyelesaikannya," paparnya.
Para pelaku industri mengapresiasi upaya yang telah dilakukan Kemeperin dalam mendukung parapelaku industri bisa tetap bertahan di tengah pandemi Covid-19, salah satunya terkait Izin Operasionaldan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI).
Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) Adhi S Lukman sangat mengapresiasiupaya Kemenperin dengan mengeluarkan IOMKI, sehingga industri yang memproduksi kebutuhanprimer seperti sektor industri makanan dan minuman (mamin) masih bisa beroperasi dan berkontribusipada perekonomian selama dilakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
"Dalam suasana hari yang fitri ini, tentunya semua pelaku industri, khususnya industri mamin sangat mengapresiasi seluruh jajaran Kemenperin, karena selama Covid-19 ini, ternyata dukungan Kemenperin yang paling kami rasakan bagi kontribusi untuk pembangunan ekonomi kita," terangnya.
Kata Pengusaha
Ketua Umum KADIN Indonesia Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan hal senada. Ia berpendapat, Kemenperin selaku pembina industri selalu mendukung, komunikatif dan sangat membantu para pelaku industri selama terjadi pamdemi Covid-19.
"Di saat-saat seperti ini, kehadiran negara sangat tepat bagi kita semua, semoga kerjasama ini bisa memberikan asas manfaat untuk masyarakatIndonesia," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Himpunan Kawasan Industri (HKI) Sanny Iskandar menyampaikan, organisasi yang dipimpinnya akan senantiasa mengawal upaya Kemenperin agar industri tetap produktif selama pandemi Covid-19 masih ada.
Upaya tersebut terutama melalui pengawalan IOMKI yang dilakukan tim pemantau HKI selama PSBB. "Dari beberapa pertemuan antara Kemenperin danpengurus HKI, banyak yang bisa dikerja samakan dan semuanya siap untuk membantu danbekerjasama," ujarnya.
Menperin menanggapi bahwa HKI merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari industri. Dengan upaya maksimal dari HKI, diharapkan investor-investor yang masuk bisa mengisi semua kawasanindustri.
"Kita berharap pelaku kawasan industri selalu siap memenuhi kebutuhan investor, pemerintahakan selalu memberikan dukungan," tegasnya. Ia menambahkan, pertemuan singkat antara jajaran Kemenperin dan para pelaku industri tersebutcukup konstruktif.
“Mari kita buktikan bahwa industri kita mempunyai daya tahan yang luar biasa,”pungkasnya.
Pada 2019, ekspor sektor industri mencapai USD 126,57 miliar, menyumbang 75,5 persen dari total ekspor Indonesia. Sektor yang memberikan sumbangsih paling besar terhadap capaian nilai eksportersebut antara lain industri makanan (21,46 persen), logam dasar (13,72 persen), bahan kimia dan barang dari bahan kimia (10 persen), industri pakaian (6,56 persen) serta industri kertas dan barang dari kertas (5,74 persen).
Kontribusi sektor industri terhadap produk domestik bruto (PDB) total di tahun 2019 mencapai 17,58 persen. Angka tersebut menunjukkan bahwa sektor industri masih terus konsisten memberikankontribusi terbesar pada perekonomian nasional.
Advertisement