Polisi Gerebek Judi Sabung Ayam di Polman, 3 Orang Lompat ke Sungai dan Tenggelam

Tiga orang yang panik dengan kedatangan polisi, langsung menceburkan diri ke Sungai Mapilli dan tenggelam.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 26 Mei 2020, 23:00 WIB
Ilustrasi Orang Tenggelam. (IstockPhoto)

Liputan6.com, Polman - Judi sabung ayam menjadi penyakit masyarakat yang kerap muncul usai Lebaran di sebagian daerah. Di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, penggerebak judi sabung ayam yang dilakukan aparat kepolisian kembali terjadi.

Kronologinya bahkan hampir sama dengan peristiwa yang terjadi pada 10 April lalu. kali ini, 3 orang yang panik dengan kedatangan polisi, langsung menceburkan diri ke Sungai Mapilli. Nahas, ketiganya tenggelam dan belum ditemukan sampai saat ini.

Tiga orang tersebut atas nama Syafruddin (43), Asrar (19) warga Desa Segerang, Kecamatan Mapilli, dan Zainuddin (45) warga Desa Baru, Kecamatan Luyo. Penggerebekan arena judi sabung ayam terjadi di Desa Botto, Kecamatan Campalagian pada Senin 25 Mei 2020 sore.

"Kami menerima laporan dari Kepala Desa Segerang pada pukul 19.59 Wita, bahwa, ada 3 orang warga yang tenggelam di Sungai Mapilli dan belum ditemukan. Kami pun langsung memberangkatkan 1 unit tim rescue ke lokasi," kata Kepala Basarnas Mamuju Djunaidi kepada Liputan6.com, Senin malam (25/5/2020).

 

 

Simak juga video pilihan berikut ini:


Banyak yang Nekat

Kepala Desa Segerang Andi Ahmad mengatakan, peristiwa itu diketahui saat warga desanya melihat sejumlah orang hanyut terbawa arus sungai Mapilli yang melintas di desanya. Sekitar 3 orang berhasil diselamatkan dari kejadian itu.

"Sampai saat ini warga yang dikabarkan hilang jumlahnya sudah 3 orang, 2 yang sudah dipastikan tenggelam berdasarkan keterangan saksi, sementara satu lainnya belum diketahui keberadannya," kata Ahmad.

Lanjut Ahmad, berdasarkan pengakuan warga yang selamat, mereka nekat melompat ke arus sungai yang cukup derasa itu, lantaran takut tertangkap polisi yang melakukan penggerebekan arena judi sabung ayam. Ahmad berharap, jumlah korban yang hanyut tidak bertambah lagi.

"Semoga saja tidak ada korban yang lain, karena menurut informasi tadi ada banyak warga yang kabur dengan jalan melompat ke dalam sungai," ujar Ahmad.

Sementara itu Kapolsek Campalagian Iptu Sukirno yang dihubungi terkait penggerebekan di Desa Botto, belum bisa memberikan keterangan. Saat ini pihaknya masih mengumpulkan dan mencari informasi terkait kejadian itu.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya