Kementerian PUPR Revitalisasi Rusun untuk Tenaga Medis di Kendari

Revitalisasi rusun untuk tenaga medis RSUD Bahteramas di Kota Kendari dilaksanakan oleh PT Kamila Jaya.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 26 Mei 2020, 12:30 WIB
Kementerian PUPR tengah merevitalisasi rusun untuk para tenaga medis yang bekerja di RSUD Bahteramas Kendari. (Dok Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah merevitalisasi atau perbaikan rumah susun (rusun) untuk para tenaga medis yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Saat ini kami tengah melakukan revitalisasi atau perbaikan bangunan rusun yang dibangun untuk para tenaga medis di Provinsi Sulawesi Tenggara," ujar Kepala Satuan Kerja Non-Vertikal Tertentu (SNVT) Penyediaan Perumahan Provinsi Sultra, Hujurat lewat keterangan tertulis, Selasa (26/5/2020).

Hujurat menerangkan, proses revitalisasi bangunan vertikal setinggi tiga lantai tersebut memakan anggaran sekitar Rp 3,37 miliar.

Adapun rusun yang diperuntukkan bagi para tenaga medis RSUD Bahteramas Sultra dibangun pada 2018 lalu. Saat ini, Direktorat Perumahan melakukan beberapa revitalisasi agar kondisi rusun tersebut menjadi lebih baik dan laik untuk dihuni.

Berdasarkan data yang dimiliki SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tenggara, rusun tenaga medis RSUD Bahteramas dibangun setinggi tiga lantai dengan jumlah kamar sebanyak 42 unit dan tipe hunian atau kamar tipe 45.

 


Anggaran 3,37 Miliar

Kementerian PUPR tengah merevitalisasi rusun untuk para tenaga medis yang bekerja di RSUD Bahteramas Kendari. (Dok Kementerian PUPR)

Rusun tersebut dibangun di atas tanah seluas satu hektare. Revitalisasi rusun tenaga medis ini dilaksanakan oleh PT Kamila Jaya dengan total anggaran yang digunakan yakni Rp 3,37 miliar.

"Kami upayakan pelaksanakan program revitalisasi Rusun ini bisa segera selesai sehingga para tenaga medis bisa segera menghuni. Apalagi saat ini para tenaga medis sangat dibutuhkan untuk penanganan Covid-19," ujar Hujurat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya