La Liga Menyusul Bundesliga Lanjutkan Kompetisi, Lyon Murka Ligue 1 Dihentikan

Menurut Presiden Lyon, Ligue 1 tergesa-gesa dan tampak bodoh, padahal Bundesliga dan La Liga melanjutkan kompetisinya di tengah pandemi.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mei 2020, 13:50 WIB
Presiden Lyon, Jean-Michel Aulas (kanan) saat konferensi pers rekrutmen bek kiri FC Porto, Aly Cissokho (kiri) di Lyon, 20 Juli 2009. AFP PHOTO / JEFF PACHOUD

Paris - Presiden Lyon, Jean-Michel Aulas, kesal dengan keputusan LFP yang memutuskan Ligue 1 musim 2019-2020 berakhir lebih cepat dan menunjuk Paris Saint-Germain sebagai juara. Aulas menilai itu adalah keputusan tergesa-gesa dan nampak bodoh, terutama setelah La Liga Spanyol akan digelar kembali mengikuti yang dilakukan Bundesliga di Jerman.

Ligue 1 memang diputuskan tidak berlanjut. Hingga pekan ke-28, PSG yang menjadi pemuncak klasemen pun dinobatkan sebagai juara. PSG meraih 68 poin dari 27 laga, unggul 12 poin dari Marseille di posisi kedua.

Keputusan menghentikan Ligue 1 hingga pekan ke-28 merugikan bagi Lyon. Sebab, Lyon dipastikan tidak akan bermain di Eropa pada musim depan. Lyon hanya berada di posisi ke-7 dengan meraih 40 poin.

Pada musim 2019-2020, Lyon memang belum tampil stabil di Ligue 1. Akan tetapi, Lyon tampil cukup bagus di Liga Champions. Lyon mampu lolos ke babak 16 Besar dan bersua Juventus.

Jean-Michel Aulas sangat kecewa dengan keputusan LFP mengakhiri Ligue 1 lebih cepat. Sebab, beberapa liga seperti La Liga dan Serie A mulai berencana dilanjutkan. Bahkan, Bundesliga sudah memainkan dua pekan lanjutan musim 2019-2020.

"Direktur sepak bola Spanyol sudah bicara dengan UEFA dan yang sungguh membingungkan adalah bahwa Ketua LFP Didier Quillot juga menghadiri pertemuan ini bersama Javier Tebas, Presiden La Liga," ucap Jean-Michel Aulas dikutip dari Marca.

"Apa yang mereka bicarakan dalam pertemuan UEFA ini adalah 'sabar'. Ketika kami melihat bahwa direktur kami menghadiri pertemuan yang sama dan mengeluarkan kesimpulan yang sangat berbeda, harus dikatakan bahwa kami sangat bodoh," tegas Presiden Lyon itu.


Tidak Masuk Akal

Para pemain Lyon merayakan gol yang dicetak oleh Lucas Tousart ke gawang Juventus pada laga Liga Champions di Stadion Parc Olympique Lyonnais, Kamis (27/2/2020). Lyon menang 1-0 atas Juventus. (AP/Laurent Cipriani)

Spanyol, menurut Jean-Michel Aulas, menjadi negara dengan dampak yang lebih parah dibanding Prancis terkait virus corona. Namun, pihak La Liga sabar dan kini bersiap untuk melanjutkan musim 2019-2020.

"Tidak masuk akal bagaimana Spanyol, negara yang lebih parah terkena pandemi daripada negara kami, telah merefleksikan situasi dan menemukan jawaban. UEFA menerbitkan protokol kesehatan yang bahkan tidak kita lihat di Prancis. Ini skandal," kata Jean-Michel Aulas.

Pemerintah Spanyol mengizinkan pihak penyelenggara untuk kembali menggulirkan kompetisi La Liga mulai 8 Juni 2020 mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez.

Sumber: Marca

Disadur dari: Bola.net (Asad Arifin, published 25/5/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya