Pemkot Surabaya Sudah Gelar 17 Ribu Rapid Test

Wali Kota Surabaya Risma menuturkan, pihaknya memprioritaskan di wilayah yang banyak pasien terkonfirmasi positif, tempat berkumpul misalkan di pasar untuk menggelar rapid tes dan swab.

oleh Agustina Melani diperbarui 26 Mei 2020, 13:22 WIB
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini (Risma) hadiri pertunjukan kesenian bertajuk “Sawunggaling Anak Dunia”. (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) menggelar rapid test atau tes cepat massal di beberapa wilayah yang banyak ditemukan pasien Corona COVID-19. Diperkirakan, jumlah rapid test mencapai 17 ribu.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) menuturkan, rapid test dapat dilakukan mencapai 200 dalam satu kampung. Selama sehari, rapid test bisa mencapai 1.200. Risma menuturkan, jika ditemukan hasil tes cepat reaktif sehingga langsung memisahkan warga ke tempat isolasi kemudian lakukan swab.

"17 ribu sudah melakukan rapid test massal. Reaktif kurang lebih 10 persen. Dari reaktif itu di-swab. Memang by design itu besar,” ujar dia, dalam program acara special Silaturahome, Selasa (26/5/2020).

Risma menuturkan, pihaknya memprioritaskan di wilayah yang banyak pasien terkonfirmasi positif, tempat berkumpul misalkan di pasar untuk menggelar rapid tes dan swab. Pihaknya pun melibatkan tokoh masyarakat, pihak RT/RW dan lainnya untuk penanganan Corona COVID-19.

"Prioritas misalkan yang positif banyak, satu kampung itu lakukan rapid test, tempat berkumpul orang di pasar, tetapi kita data, pantau cek alamatnya. Rapid test hasilnya reaktif langsung giring ke hotel, lakukan swab, kalau positif pindah ke rumah sakit. Kalau negatif, stay di rumah, (lakukan karantina-red) 14 hari,” kata dia.

Usai gencar gelar rapid test kemudian dilanjutkan tes swab. Hal ini mengingat keakuran hasil tes cepat diperkirakan 50 persen. Risma menuturkan, saat ini hasil reaktif rapid test mulai berkurang.

"Rapid test itu validitas 50 persen, kita harus lakukan swab. Hasil temuan rapid itu berkurang, lakukan 200, rata-rata 50-80 orang reaktif, sekarang tinggal 8-10, tren turun, kita masih punya PR,” ujar Risma.

Risma menambahkan, rapid test dan swab dilakukan berdampak terhadap jumlah pasien positif Corona COVID-19. Hal ini sebagai upaya menekan dan memutus rantai penyebaran Corona COVID-19. Sebelumnya tercatat lonjakan pasien positif Corona COVID-19 di Jawa Timur mencapai 502 pasien pada 21 Mei 2020. Dari jumlah 502 pasien itu, ada 311 pasien Corona COVID-19 berasal dari Surabaya, Jawa Timur.

"Betul itu by design, kita cari, tracing, rapid test dan swab massal. Kita cari, maka rantai itu bisa putus,” ujar dia.

Ia menuturkan, ketika ada warga hasilnya reaktif tes cepat kemudian akan dibawa ke tempat isolasi di hotel. Kalau tes swab positif, pasien akan dibawa ke rumah sakit.  Risma mengatakan, hal itu sebagai upaya untuk memutus mata rantai penularan.

"Kita enggak tahu siapa carrier atau dia sudah menderita. Satu rumah kita semua tes, kalau positif harus (isolasi-red), sisa satu rumah itu bisa terselamatkan,” ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Perkembangan Pasien Positif Corona COVID-19 di Surabaya hingga 25 Mei 2020

Balai Kota Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, jumlah pasien positif Corona COVID-19 bertambah di Surabaya, Jawa Timur, hingga 26 Mei 2020. Tercatat ada tambahan 120 pasien positif Corona COVID-19.

Mengutip peta sebaran Corona COVID-19 di laman lawancovid-19, Selasa, 26 Mei 2020, berdasarkan sumber dinas kesehatan Kota Surabaya, total kasus positif Corona COVID-19 tembus 2.095 orang. Rincian kasus positif Corona COVID-19 sebanyak  2.000 orang dari Surabaya dan 95 orang dari luar Surabaya hingga 25 Mei 2020.

Total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dalam perawatan sebanyak 1.730 orang. Pasien sembuh dari Corona COVID-19 di Surabaya juga bertambah.  

Ada 163 orang yang sembuh dari Corona COVID-19 di Surabaya dan dari luar Surabaya sebanyak 16 orang. Sementara itu, pasien meninggal karena Corona COVID-19 bertambah menjadi 171 orang dan dari luar Surabaya sebanyak enam orang.

Total pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Corona COVID-19 mencapai 2.597 orang. Dari jumlah tersebut, PDP dalam pengawasan sebanyak 1.617 orang dan PDP sembuh mencapai 977 orang. PDP meninggal ada tiga orang.

Selain itu, total kumulatif ODP mencapai 3.461 orang. Rinciannya ODP dipantau sebanyak 480 orang dan ODP selesai dipantau ada 2.981 orang.

Tiga wilayah di Surabaya mencatatkan kasus tertinggi positif Corona COVID-19 antara lain di Surabaya Timur mencapai 728 orang, Surabaya Selatan sebanyak 432 orang, dan Surabaya Utara sebanyak 398 orang.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya