Liputan6.com, Manado - Angka penambahan pasien positif Covid-19 di Sulut terus bertambah pada bulan Mei ini. Apakah Sulut siap memasuki era new normal?
Tercatat sudah 239 kasus, sejak pasien pertama positif diumumkan ke publik pada pertengahan Maret 2020 silam. Meski sebelumnya pada akhir April hingga awal Mei kurva penambahan kasus sempat landai.
"Untuk penambahan kasus positif memang masih terjadi peningkatan," ungkap Jubir Gugus Tugas Covid-19 Provinsi Sulut dr Steaven Dandel, Selasa (26/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
Dandel mengatakan, pihaknya belum bisa memprediksi kapan kurva kasus ini akan menurun, sehingga dia mengimbau agar warga patuh pada protokol kesehatan.
"Kita perketat protokol Covid-19 dalam beraktivitas," ujarnya.
Berbagai desakan agar Pemprov Sulut segera mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ditanggapi dingin oleh pemerintah setempat.
"Untuk penerapan PSBB akan berpengaruh pada sektor ekonomi, sehingga Sulut tidak akan mengambil langkah itu," ungkap Gubernur Sulut Olly Dondokambey.
Jika tidak memilih langkah PSBB, apakah berarti Sulut sudah siap untuk menjalani new normal?
Kepala Biro Pemerintahan Setdaprov Sulut Jemmy Kumendong mengatakan, penerapan new normal di Sulut ini masih sementara dalam kajian.
"Pemprov Sulut juga masih menunggu panduan dari pemerintah pusat," ujar Kumendong saat video conference, Senin (25/5/2020).
Kumendong mengatakan, pemeritah tidak mungkin melakukan pembatasan terus menerus, meskipun pandemi Covid-19 ini belum berakhir.
"Pembatasan pembatasan pun tentu memiliki batas waktu, dan kita harus kembali kepada kehidupan normal yakni bekerja, beribadah dan sejumlah aktivitas lainnya," ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya tengah mengkaji sekaligus menyiapkan panduan untuk bagaimana menjalani kehidupan new normal.