7 Pemain yang Dikritik Habis-habisan oleh Jose Mourinho, Bagaimana Respons Mereka?

Berikut ini tujuh contoh tujuh pemain yang pernah dikritik secara terbuka oleh Jose Mourinho, serta yang terjadi setelah itu.

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 27 Mei 2020, 04:00 WIB
Jose Mourinho. (AFP/John Mchugh)

Jakarta Karakter manajer Tottenham Hotspur, Jose Mourinho, sudah menjadi rahasia umum. Ia bukan tipe pelatih yang selalu berhati-hati atau menahan diri saat berkomentar. 

Jose Mourinho tak pernah takut menyulut kontroversi. Tak heran, kariernya tak pernah sepi dari berbagai kontroversi. 

Jose Mourinho juga tidak takut mengkritik pemain di depan publik. Tentu saja, ada pemain yang terima dengan perlakuan itu, namun ada pula yang merespons dengan negatif.  Tak semua orang bisa menerima kritikan yang dilontarkan secara terbuka. 

Jose Mourinho sejak lama dikenal sejak dulu kerap menggunakan sisi psikologis untuk melecut pemainnya, juga saat memberikan tekanan terhadap lawan. Satu di antaranya dengan melontarkan kritikan terang-terangan. 

Taktik itu dipakainya saat menangani Porto, Chelsea, Real Madrid, Inter Milan, Manchester United, dan juga Tottenham Hotspur. Bahkan, dia pernah mengakui strateginya itu secara terbuka pada 2014. 

"Semua yang saya katakan dan lakukan adalah permainan pikiran (perang urat syaraf). Satu-satunya yang bukan mind games adalah hasil di lapangan," kata Mourinho. 

Berikut ini tujuh contoh tujuh pemain yang pernah dikritik secara terbuka oleh Jose Mourinho, serta yang terjadi setelah itu, seperti dilansir dari Planet Football

 

 


1. Ricardo Carvalho (Agustus 2005)

(AFP/ Glyn Kirk)

"Ricardo Carvalho sepertinya punya masalah memahami sesuatu. Mungkin dia harus menjalani tes IQ, atau pergi ke rumah sakit mental atau sesuatu yang lain," ujar Mourinho. 

Yang terjadi berikutnya: Carvalho tak senang dipinggirkan pada laga pertama musim 2005-2006, tapi bekerja keras kembali ke skuat utama Jose Mourinho. Calvalho malah terus mengikuti Mourinho saat ke Real Madrid. Tercatat dia bekerja sama dengan sang pelatih di tiga klub berbeda, yaitu Chelsea, Real Madrid, dan Porto.  

 

 

  


2. Joe Cole (Oktober 2004)

"Ketika dia mencetak gol, pertandingan sudah berakhir bagi dirinya. Setelah itu, saya butuh 11 pemain untuk mengatur pertahanan dan saya hanya punya 10," kata Mourinho mengkritik Joe Cole yang tak mahir ikut membantu pertahanan. 

Reaksi Cole: Joe Cole merespons komentar keras dari Jose Mourinho dengan membuat dirinya menjadi lebih baik dan berhasil menjadi pilihan reguler di Chelsea maupun Timnas Inggris. 

 

 


3. Pepe (Mei 2013)

(AFP/Gerard Julien)

"Pepe punya masalah. Dan namanya adalah Raphael Varane. Itulah keseluruhan ceritanya. Tak mudah bagi pria berusia 31 tahun yang punya banyak pengalaman dipecundangi oleh bocah berusia 19 tahun. Itu sangat sederhana. Masalahnya sangat simpel. Kehidupan Pepe telah berubah," kata Mourinho. 

Yang terjadi berikutnya: Petualangan Jose Mourinho di Real Madrid tak berakhir bahagia, dengan para pemain senior tak suka terhadap cara klub memperlakukan Iker Casillas serta mengkritik para pemain-pemainnya. Setelah melabeli musim 2012-2013 sebagai yang terburuk, Mourinho meninggalkan Santiago Bernabeu, kemudian kembali ke Chelsea. 

 


4. Eden Hazard (Mei 2014)

(AFP/Kirill Kudryavtsev)

"Ketika komentar datang dari pemain seperti Eden Hazard itu normal. Dia tipe pemain yang tak mengorbankan diri untuk tim. Normalnya Anda dapat komentar seperti ini dari pemain seperti dirinya, dari pemain yang tak bisa menyelesaikan masalah seperti yang kami alami pada gol pertama," kata Mourinho. 

"Eden adalah jenis pemain yang tidak terlalu siap secara mental untuk melihat bek kirinya dan meninggalkan kehidupannya untuk sang pemain tersebut." 

Yang terjadi berikutnya: Musim pertama Mourinho saat kembali ke Chelsea mengecewakan, tapi diikuti dengan keberhasilan The Blues meraih titel, Hazard memenangi Pemain Terbaik Tahun itu. 

 


5. Luke Shaw (April 2017)

(AFP Photo/Oli Scarff)

"Saya tak dapat membandingkan cara dia berlatih (dengan pemain lain di posisi yang ditempatinya), cara dia berkomitmen, fokus, dan ambisinya. Dia jauh di belakang," sergah Mourinho. 

Yang terjadi berikutnya: Itu bukan kali pertama atau yang terakhir Mourinho mengkritik Shaw saat di Manchester United, tapi mungkin itu yang terpedas. Memang ada peningkatan dari sang pemain, tapi tak pernah benar-benar berhasil. 

 


6. Paul Pogba (Sangat Sering)

(AFP/Ian Kington)

Ya, mulai dari mana? Mourinho sangat sering mengkritik Paul Pogba selama di Manchester United dan hubungan mereka hampir selalu tak akur. Mourinho bahkan pernah mengklaim tak bahagia dengan keberadaan Pogba. Sebulan berikutnya, Mourinho mencopot ban kapten dari lengan Pogba. 

Yang terjadi selanjutnya: Mourinho gagal memunculkan performa terbaik Pogba dan kemudian kehilangan jabatannya di Manchester United pada Desember 2018. 

 


7. Tanguy Ndombele (Desember 2019)

(AP Photo/Rui Vieira)

"Saya tak bisa bilang dia cedera karena dalam lima menit kami mulai sesi latihan dan mungkin Anda pergi ke tribune dan Anda bisa melihatnya. Dia berlatih normal. Jadi, saya tak bisa bilang dia cedera. Saya hanya bisa bilang, kemarin dia bilang kepada saya kondisinya tak bagus untuk bermain," kata Mourinho. 

Yang terjadi setelahnya: Tiga hari berselang Mourinho memuji Ndomele tampil fenomenal ketika Tottenham Hotspur ditahan 2-2 Norwich City. Namun, setelah tiga hari kembali berlalu, Mourinho lagi-lagi melontarkan kritikan pedas. "Dia selalu cedera. Dia cedera, tidak cedera, dia bermain satu pertandingan. Selalu begini sejak awal musim," ujar Mourinho. Sejak itu Ndombele tak pernah dimainkan. 

Sumber: Planet Football

Disadur dari Bola.com (Yus Mei Sawitri)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya