Polri: Penyidik Polda Sumut Masih Kumpulkan Fakta soal Dugaan Korupsi Dana Bansos

Sebelumnya, penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara mengusut dugaan penyelewengan dana bansos wabah Covid-19 di lima daerah.

oleh Nanda Perdana PutraRita Ayuningtyas diperbarui 26 Mei 2020, 18:40 WIB
Pekerja mengemas paket bantuan sosial (bansos) di Gudang Food Station Cipinang, Jakarta, Rabu (22/4/2020). Pemerintah pusat menyalurkan paket bansos selama tiga bulan untuk mencegah warga mudik dan meningkatkan daya beli selama masa pandemi COVID-19. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara mengusut dugaan penyelewengan dana bantuan sosial (bansos) selama wabah Corona di wilayah itu. Polri mengungkap, polisi masih mengumpulkan informasi terkait dugaan tersebut.

"Saat ini Ditreskrimsus Polda Sumatera Utara masih mengkompulir informasi tentang dugaan penyelewengan bantuan sosial bagi warga terdampak Covid-19 di beberapa kabupaten dan kota di wilayah Propinsi Sumatera Utara," ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan dalam siaran tertulisnya, Jakarta, Selasa (26/5/2020).

Dia berjanji polisi tak akan mengganggu pendistribusian bansos selama mengumpulkan data terkait dugaan penyelewengan dana tersebut.

"Pengumpulan fakta-fakta penyelidikan tetap dilakukan namun tidak mengganggu jalannya pendistribusian bantuan sosial bagi warga yang membutuhkan," tegas Ramadhan soal dugaan korupsi dana bansos.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Periksa Saksi

Sebelumnya, penyidik Direktorat Kriminal Khusus Polda Sumatera Utara mengusut dugaan penyelewengan dana bansos wabah Covid-19 di lima daerah. Kelima daerah itu adalah Kota Medan, Pematang Siantar,Toba, Samosir, dan Deli Serdang.

"Masih kami selidiki," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut Kombes Rony Samtana di Medan, seperti dilansir Antara, Kamis, 21 Mei 2020.

Menurut dia, penyidik Polda Sumut juga telah meminta keterangan sejumlah saksi. Timnya pun masih mengumpulkan bukti-bukti kasus dugan korupsi dana bansos Covid-19 tersebut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya