Hadapi New Normal, Penumpang Ojol Harus Bawa Helm Sendiri

Pengemudi ojek online menyatakan telah bersiap diri untuk menyongsong fase the new normal

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 27 Mei 2020, 09:30 WIB
Sejumlah pengemudi ojek online membawa penumpang melintas di kawasan Harmoni, Jakarta, Selasa (7/4/2020). Selama pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), layanan ojek online (ojol) akan dilarang mengangkut penumpang dan hanya dibolehkan untuk antar barang. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Pengemudi ojek online (ojol) yang tergabung dalam Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia menyatakan telah bersiap diri untuk menyongsong fase the new normal. Berbagai ketetapan telah dipersiapkan jika driver ojol nantinya kembali diperbolehkan untuk mengangkut penumpang.

Ketua Presidium Nasional Garda Indonesia Igun Wicaksono mengatakan, pihaknya sejak awal masa pandemi virus corona (Covid-19) telah menetapkan protokol kesehatan baik kepada pengemudi maupun penumpang. Salah satunya dengan mengajak penumpang untuk membawa helm sendiri.

"Pada awal Maret 2020 Garda telah menerbitkan protokol kesehatan standar bagi para pengemudi dan himbauan agar penumpang membawa helm sendiri sebagai salah satu protokol kesehatan yang diterbitkan oleh Garda," terangnya dalam pesan tertulis kepada Liputan6.com, Rabu (27/5/2020).

Igun menyampaikan, Garda juga tengah canangkan diterapkannya basic hygiene bagi para pengemudi maupun pengguna jasa ojol. Itu dilakukan sebagai penguatan protokol kesehatan dan langkah preventif.

"Basic hygiene yang telah kami terapkan bagi para pengemudi ojol merupakan langkah preventif Garda dalam menyambut The New Normal, dimana apabila ojol sudah diperbolehkan membawa penumpang, maka diharapkan penumpang mendapatkan layanan ojol yang bersih dan higienis optimal," paparnya.

 


Patuhi Protokol Kesehatan

Ojek online (ojol) antre menerima bantuan berupa bingkisan makan siang dan hand sanitizer di kawasan Jalan Raden Saleh, Jakarta, Selasa (7/3/2020). DPP PKB memberikan 500 paket kepada ojol akibat lesunya orderan selama pandemi corona Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Selain itu, ia juga mengutarakan, pihaknya fokus menjadikan protokol kesehatan dan basic hygiene sebagai parameter prevensi dari Garda. Adapun tingkat keberhasilan dan efektifitas dari parameter ini dapat tergambar dari minimalnya laporan pengemudi ojol yang positif maupun ODP dan PDP corona.

"Garda berharap pemerintah maupun otoritas terkait penanganan Covid-19 dapat melibatkan asosiasi dalam menguatkan protokol kesehatan dan basic hygiene untuk memasuki The New Normal," imbuh dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya