PM Belanda Tak Bisa Kunjungi Ibu yang Meninggal Akibat Corona COVID-19

Mieke Rutte-Dilling meninggal pada 13 Mei, kantor Rutte mengumumkan pada hari Senin. Dia tidak positif Corona.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 27 Mei 2020, 11:11 WIB
PM Belanda Mark Rutte menyampaikan sambutan saat melakukan kunjungan kerja ke Kompleks Parlemen, Jakarta Rabu (23/11). Kunjungan itu untuk mengadakan pertemuan bilateral guna membahas sejumlah agenda kerja sama RI-Belanda (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Amsterdam - Perdana Menteri Belanda Mark Rutte tidak bisa mengunjungi ibunya yang berusia 96 tahun selama lebih dari delapan minggu hingga beberapa jam sebelum kematiannya bulan ini karena tindakan penguncian (lockdown) di Belanda.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (27/5/2020) Mieke Rutte-Dilling meninggal pada 13 Mei, kantor Rutte mengumumkan pada hari Senin. Dia tidak positif Corona, meskipun ada infeksi COVID-19 di panti jompo tempat dia tinggal.

"Perdana menteri Belanda mematuhi semua tindakan pembatasan akibat Virus Corona dan tidak mengunjungi ibunya selama (lebih dari 8) minggu," kantor perdana menteri mengatakan dalam sebuah pernyataan.

"Namun langkah pembatasan meninggalkan ruang untuk mengucapkan selamat tinggal kepada anggota keluarga yang sekarat selama fase terakhir sudah tidak ada."

Rincian itu muncul di tengah kontroversi di Inggris tentang keputusan penasihat utama Perdana Menteri Boris Johnson, Dominic Cummings, soal aturan jarak hingga 400 km di London selama penguncian virus corona.

Cummings telah membela perjalanannya untuk tetap tinggal di pertanian keluarganya, dengan mengatakan tindakannya masuk akal dalam keadaan tersebut karena dia khawatir dia tidak akan memiliki pilihan penitipan anak jika dia dan istrinya mengontrak COVID-19.

Keputusannya untuk melakukan perjalanan selama kuncian telah memicu kemarahan beberapa pihak di Inggris, dan beberapa anggota parlemen dari partai Konservatif Johnson menuntut pemecatannya setelah pesan kemarahan dari para pemilih.

Simak video pilihan berikut:

2 dari 2 halaman

Kesedihan PM Rutte

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kiri) berbincang dengan PM Belanda Mark Rutte sebelum pertemuan di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (7/10/19). Pertemuan itu membahas kerja sama strategis antara Indonesia dan Belanda kedepan berdasarkan prinsip kemitraan komprehensif. (AP/Dita Alangkara)

PM Rutte tak bisa mengunjungi ibunya sejak 20 Maret lalu ketika lockdown nursing home dimulai. Dalam pernyataannya, PM Rutte mengaku sedih tetapi bersyukur karena ibunya dapat panjang umur.

Mark Rutte adalah anak bungsu dari enam bersaudara. Bapaknya, Izaäk, sempat masuk penjara Jepang di Batavia.

Hermina merupakan adik dari istri pertama Izaäk, yakni Petronella Dilling, yang wafat ketika berada dalam tahanan Jepang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya