Liputan6.com, Milan- Penyanyi tenor legendaris Andrea Bocelli pada bulan lalu tampil menawan dalam pertunjukkan di Katedral Milan, Italia, untuk menyambut datangnya Paskah. Istimewanya, pertunjukan ini digelar tanpa penonton yang hadir di lokasi, semua pemirsa menyaksikannya lewat siaran live streaming. Tentu saja hal ini dilakukan karena wabah Corona COVID-19 yang melanda Italia.
Baca Juga
Advertisement
Rupanya selain penampilannya pada Hari Paskah, Andrea Bocelli juga sempat bersinggungan langsung dengan wabah ini. Ia sempat terinfeksi Corona Covid-19 pada Maret lalu.
Dalam sebuah unggahan Facebook yang dibagikan pada hari Selasa, (26/5/2020) waktu setempat, Andrea Bocelli mengemukakan alasan mengapa ia baru mengungkap hal ini sekarang.
Lindungi Keluarga
Penyanyi 61 tahun ini tidak mengungkapkan diagnosisnya lebih awal karena ingin melindungi privasi keluarga.
"Pandemi yang mengguncang dunia juga telah mempengaruhi saya dan anggota keluarga saya. Saya tentu saja tidak ingin membuat khawatir saya dan juga ingin melindungi privasi keluarga saya," kata Bocelli dilansir Variety.
Advertisement
Sumbangkan Darah
Setelah sembuh, Andrea Bocelli memutuskan untuk ikut membantu upaya mencari vaksin dan obat penyakit ini.
"Kami cukup beruntung bisa cepat pulih,sembuh total pada akhir Maret. Saat diberi kesempatan untuk menyumbangkan darah untuk membantu menemukan obat bagi COVID, respons saya adalah 'ya'. Sikap sederhana tetapi saya memainkan bagian kecil saya," lanjutnya.
Kedinginan dan Batuk
Penyanyi itu pertama kali mengungkapkan perihal keluarganya sakit virus Corona pada pekan lalu dalam sebuah wawancara yang diterbitkan dalam Wall Street Journal.
"Saya bersama seluruh keluarga saya dan kami semua terinfeksi. Kami terserang demam, lalu kedinginan, lalu batuk," jelasnya.
Advertisement
Music for Hope
Sementara itu, Bocelli memecahkan rekor YouTube pada bulan lalu di hari Minggu Paskah dengan konser "Music for Hope". Konser ini dilihat lebih dari 28 juta orang di seluruh dunia dalam 24 jam dan saat ini telah disaksikan lebih dari 40 juta kali.
(Antaranews.com)