Liputan6.com, Jakarta - JK Rowling, penulis buku serial laris Harry Potter, baru saja meluncurkan kisah terbarunya, The Ickabog. Berbeda dari sebelumnya, penulis asal Inggris itu memutuskan menggratiskannya dan bisa dibaca publik lewat online mulai 26 Mei 2020.
Dalam laman theickabog.com, Rowling mengungkapkan ide kisah legenda itu sudah tersimpan sejak lama. Ia bahkan membacakannya kepada kedua anak terkecilnya bab per bab setiap malam saat masih menyelesaikannya.
"Tapi, seiring waktu datang untuk mempublikasikannya, aku memutuskan meluncurkan buku untuk orang dewasa, sehingga The Ickabog berakhir di loteng," tulis Rowling.
Baca Juga
Advertisement
Ia pun semakin sibuk dengan banyak hal. Seiring waktu, ia berpikir untuk menyimpan kisah tersebut hanya untuk anak-anaknya meski ia menyukai kisah itu.
Kondisi lockdown mengubah pemikirannya. Ia menyebut situasi tersebut menyulitkan bagi anak-anak. Ia pun memutuskan membacakan The Ickabog pertama kalinya setelah bertahun-tahun berlalu.
"Menulis ulang sedikit dan membacakannya lagi untuk anak-anakku. Mereka bilang aku harus memasukkan kembali bagian yang mereka suka ketika mereka kecil, dan inilah kita!," sambung Rowling.
The Ickabog direncanakan akan dipublikasi bertahap hingga tujuh pekan ke depan. Ia bisa meluncurkannya satu bab bahkan lebih setiap kali dipublikasi.
"Ini bukan Harry Potter dan tidak memasukkan sihir. Ini benar-benar cerita berbeda," jelas Rowling.
Kompetisi Ilustrasi
Tak hanya meluncurkan cerita, Rowling juga menggelar kompetisi membuat ilustrasi The Ickabog. Setiap hari, ia akan memberikan saran tentang apa yang harus digambar.
Peserta yang diperbolehkan ikut adalah anak-anak yang berusia antara 7--12 tahun. Orangtua bisa membantu untuk mengirimkan gambar ilustrasi ke penerbit lewat link khusus. Kompetisi itu saat ini terbuka hanya untuk warga Inggris Raya, Irlandia, Australia, Selandia Baru, India, AS dan Kanada.
"Untuk kesempatan sekali seumur hidup ditampilkan di buku The Ickabog yang akan diluncurkan pada November," kata Rowling sebagai hadiah bagi pemenang.
Ia mengatakan tak akan menjadi juri kompetisi tersebut. Setiap penerbit lah yang akan memutuskan desain mana yang terbaik untuk edisi mereka. Sementara, seluruh royalti bukunya nanti akan didonasikan untuk membantu mereka yang terdampak akibat virus corona.
Advertisement